Langsung ke konten utama

Keseruan Wardah Days Out Goes to Bukittinggi

Saya cukup sering dapat pertanyaan, kenapa masih betah bertahan dengan pekerjaan yang sama? Apa tidak bosan dan jenuh? Nggak ,karena kerjaannya dibayar. Meskipun, nominalnya tak berlimpah, tapi cukup untuk hidup. Bisa nabung dikit-dikit. Bisa self reward dengan beli buku tiap bulan dan makan enak sekali sebulan. Termasuk ikut event seru yang diadain sama Wardah Beauty Padang. Nikmat Tuhan mana lagi yang hendak hamba dustakan ?? Hehe 

Lagi bosan dan pengen have fun eeh tanpa sengaja saya nemu info event Wardah Days Out Goes to Bukittinggi di Instagram Tanggal Merah Coffee & Eatery. Challenge-nya menarik seperti touch up with bestie, healing wall, remember me dan fun clay workshop. Untuk ikutan, perlu registrasi dan ada dua pilihan mau HTM-nya 45K atau 25K. 
Foto: Instagram Tanggal Merah

Kalau saya milih yang HTM 45K. Lumayan dapat free Coffee dari Tanggal Merah Coffee & Eatery, produk Wardah worth to 105k (Wardah colorfit cream blush, Wardah lightening fresh BB Tint 15ml, Wardah Lightening Serum Ampoule 8ml), voucher belanja 20k, dan Fun clay workshop. 
Tak lupa, saya ajakin teman kerja untuk ikutan, biar makin rame. Jarang banget punya momen kayak gini lagi sama teman kerja. Mumpung, duitnya masih ada. Yuuuk gaskeun !!!

Hari Minggu, tepatnya tanggal 18 Agustus 2024. Sehari setelah peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke 79 tahun. Wardah Beauty Padang bikin event seru bareng bestie di Tanggal Merah Coffee & Eatery. Jujur, saya jarang banget nongkrong di Coffee shop. Berhubung, siklus saya tuh berangkat kerja jam 6 pagi dan nyampe rumah jam 6 sore. Tepar !!! Weekend tuh males banget kemana-mana. Maunya recharge energi dengan stay at home. 

Tapi, kalau sesekali boleh dong. Happy  banget, Abun dan Yona bisa ikutan. Gak sendirian deh saya. Asyiiiik !!! 

Pengaruh dari lingkungan tempat kerja yang on-time kali yah. Jam 4 saya sudah ready. Nunggu jemputan dari Abun. Jam 4 lewat 10 menitan kalau nggak salah inget, kita berdua tiba di lokasi. Disclaimer, saya belum pernah sama sekali ke Tanggal Merah Coffee & Eatery. Jadi, pas masuk agak cengo-cengo anggun gitu. Bingung mo duduk di mana. Karena panitianya kayaknya baru datang. Kebukti mereka lagi pasang alas meja pinky. 

Mendekati jam 5 sore, acara pun dimulai. Sedikit pembukaan dari pihak Wardah beauty Padang dan owner Tanggal Merah Coffee & Eatery. Agak worry karena langit sore terlihat gelap. Sementara, acaranya outdoor. Semoga tidak hujan. Saya mau have fun bentar aja please, hehe 

Alhamdulillah, meski molor, acara berlangsung seru, akrab, dan banyak ketawanya. Yang ikutan, gak cuma dari Bukittinggi bahkan dari luar kota. Mereka bela-belain pengen ngerasain keseruan event Wardah Days Out Goes to Bukittinggi. Saking khawatirnya, saya sampai wanti-wanti, hati-hati ya pulangnya udah malem soalnya. (Mode introvert mencair, mendadak hangat dan tidak cool seperti biasanya ) 

Supaya lebih akrab, MC-nya ngusulin membagi peserta dengan cara ngitung sampai sepuluh. Nah, kita disuruh bikin kelompok dari hitungan angka tersebut. Saya kebagian kelompok 5. Terpisah dari Abun dan Yona. Kelompok kita bertiga beda-beda.
 

Sebelum ngumpul per kelompok, setiap peserta wajib registrasi. Kita dikasih Coffee, produk Wardah dan kotak buat fun clay workshop. 


Alhamdulillah, kelompok 5 teman-temannya seru dan cair banget. Receh. Rame. Kita gak berhenti hahahhihi dan sempet-sempetnya nyanyiin lagu "gak bisa yura ... " bareng. 


Tanpa buang waktu, kita buka kotak coklat yang di dalamnya macem-macem. Ada segitiga dari kayu, lem, clay yang mirip plastisin, dan cermin. Shock Shak Shock rasanya saat ngerjain clay. Karena saya sama sekali gak pernah bikin beginian. Dan emang dari dulu agak alergi sama kerajinan tangan. Nyerah deh ! Mending suruh saya baca buku setebal 600 halaman !!! 

Tapi, gak mungkin, saya menjelma jadi patung di antara teman-teman yang lain yang terlihat sangat antusias dan passionate sekali. Ya sudah, saya kerjain sebisanya. Alhasil, cermin clay saya tuh hiasannya absurd banget. Sangat childish. Makna filosofisnya adalah kamu tidak boleh mematikan inner child yang kamu miliki. Itu adalah koentji !!! 


Menghias cermin pake clay cukup lama yah. Setelahnya, ada beberapa challenge yang harus kita ikutin. Ada remember me yaitu mengingat shade lip cream Wardah yang sudah diacak letaknya. Ada Make Up with Bestie yang berakhir make up diri sendiri karena waktunya mepet. Saya cuma sempat touch up dan coba pakai lip cream Wardah. Dan saya salah pilih shade, nude banget. Pucet jadinya. Terus, ada Healing the wall, kita diminta untuk melukis sebebasnya. Fun banget. Walo pun, saya jagonya bikin deretan awan dan matahari doang. 


Selesai acara, kita bertiga foto-foto dan ngobrol bentar sembari nungguin jemputan Yona. Pengalaman yang menyenangkan. Dapet teman baru yang asyik. Produk gratis dari Wardah dan tak ketinggalan kopi yang yummy sekali dari Tanggal Merah Coffee & Eatery. Semoga lain waktu, Wardah ngadain event seru kayak gini lagi ya di Bukittinggi. 


Sekian, keseruan saya mengikuti event Wardah Days Out Goes to Bukittinggi yang diadain oleh Wardah Beauty Padang dan Tanggal Merah Coffee & Eatery.

Komentar

  1. Wah seru banget kegiatannya kak. Kalau masih di Bukittinggi, pengen ikut. Kirain acara Wardah ini fokus pengenalan produk atau demo makeup aja, ternyata juga bikin karya seni kayak menghias cermin pakai clay.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak nyesal ikutan Wardah Days Out seru banget.
      Udah gak di Bukittinggi lagi yaa Dila ?

      Hapus
  2. datang ke acara seperti ini seru mbak, aku kalau sempet biasanya ikutan daftar, Lumayan nambah skill dan temen baru juga
    apalagi kalau ada demo make up, lumayan buat nambah ilmu di dunia per-make up-an

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agree mbak. Kalo di kotaku, event kayak gini jarang, makanya semangat banget pengen ikutan.

      Hapus

Posting Komentar

Popular Posts

Rambut Rontok Berkurang dengan Mustika Ratu Hair Oil Cem ceman

Mustika Ratu Hair Oil cemceman Buatku 2020  tahun paling absurd, aneh,  menjengkelkan, menyulut cemas, serta hari depan mengabur. Sekadar berharap malah ketar-ketir. Virus  Corona   sekeparat itu, banyak korban berjatuhan, banyak nyawa melayang sia-sia, ekonomi pun tergerus. Termasuk aku di antara sekian juta yang ikut merasakan imbasnya. Muncul pikiran aneh yang ujung-ujungnya overthinking , mempengaruhi mood, berefek ke rambutku yang sempat mengalami kerontokan . Kalau sehelai 2 helai gak masalah, yang bikin saya panik dan hampir senewen, kerontokan rambutku sudah masuk tahap tidak wajar. Rambut rontokku menginvasi mulai dari lantai ruang tamu sampai kamar mandi. Setiap kali nyisir atau pegang rambut gak pernah gak rontok. Sesekali wajar, tapi hampir setiap waktu, kebayang gak seberapa menipisnya rambut di kepala.  Mulailah aku  Googling produk perawatan rambut rontok,dan menemukan   Mustika Ratu   Hair Oil   Cem ceman , ...

Review Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar - Tere Liye

Hampir 6 tahun lamanya, saya memutuskan berhenti membaca buku-buku karya Tere Liye . Bukan karena karyanya jelek. Melainkan, saya ingin eksplorasi karya penulis lain. Rasanya, hidup terlalu singkat, bila hanya dihabiskan membaca satu karya penulis saja. Mulailah saya bertualang dan mengoleksi berbagai buku yang menarik perhatian dan memperkaya wawasan dan sudut pandang.  Hingga suatu hari, terbitlah novel karya Tere Liye yang berjudul Teruslah Bodoh Jangan Pintar. Novel yang rilis tanggal 1 Februari 2024 bertepatan dengan suasana menjelang pemilu.  Jujur, saya sama sekali belum tertarik untuk membeli. Sekadar saya lirik di akun IG Tere Liye. Sampai saya ke-trigger oleh twit dari Ernest Prakasa yang memposting novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar karya Tere Liye. Kaget dan nggak nyangka ! Ernest Prakasa baca novel Tere Liye !!!! Review-nya ini novel yang sungguh berani. Terlalu berani. Salut .  Saya pun penasaran. Apakah novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar akan se...

Buku Filosofi Teras, Mental Tangguh Menghadapi Dinamika Hidup

Apa kabar ? Masihkah semangatmu nyala? Atau terendap dalam kubangan emosi negatif ? Kenalan yuk sama buku filosofi teras , siapa tahu dengan membaca buku ini bisa mengubah persepsimu tentang musibah yang kamu alami serta emosi negatif yang belum mampu dikendalikan seperti rasa cemas, khawatir hingga depresi.  Judul Buku : Filosofi Teras Penulis : Henry Manampiring Penerbit : Kompas  Terbit : Tahun 2018 Jumlah: 344 halaman Rating 🌟🌟🌟🌟 Baca melalui iPusnas Ternyata, sumber itu semua letaknya di pikiran kita. Kebiasaan kita yang suka mendramatisir kesedihan dan berlarut-larut di di dalamnya, memicu emosi negatif, yang bikin hidup tidak tenang. Kita senantiasa dirong-rong oleh kekhawatiran yang kita ciptakan sendiri. Padahal, belum tentu terbukti juga, kan ? Some things are up to us, some things are not up to us - Epictetus Karena itu, melalui buku  Filosofi Teras, Om Piring sapaan akrab penulis, menganjurkan kita harus mencoba belajar mengendalikan pikiran me...

Review Buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim

[ Review Buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim ] Buku merupakan tempat pelarian ternyaman yang saya pilih. Setiap kali lelah dengan ekspektasi yang seringnya ketinggian, cemas sama masa depan, khawatir dengan opini orang lain atau kesal dan kecewa ketemu orang-orang yang bikin emosi. Ajaibnya, dengan buku kayak punya teman cerita, teman diskusi yang asyik dan nyambung. Boro-boro di dunia nyata, susah ketemunya. Hehe  Sama halnya, saat saya baca Buku The Things You Can See Only When You Slow Down ini, berisi pesan-pesan singkat seperti kutipan bijak dan essai sederhana namun bermakna. Saking sukanya, buku ini sudah berkali-kali saya baca ulang. Tapi, baru kali ini, saya sempat mereview buku yang terjual  lebih dari 3 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.  Buku ini mengulas segala aspek kehidupan sehingga wajar kamu pun bakal merasa relate dengan 8 Bab yang dijabarkan yakni Bab 1 : Istirahat, Bab 2 : Keber...

Belajar Bahasa Asing Adalah Caraku Mencintai Otak

Foto : Pexels Image Saya teringat, ucapan Haraboji Sim Deok-Chul di drakor Navilerra, " sesuatu yang kausimpan lama bisa menumpul. Mulai saja. Paksakan saja meski kau belum siap ". Seringkali, saya berlindung di balik kata tidak siap, belum siap atau belum waktunya hingga kemampuan berbahasa asing saya menguap begitu saja tertelan waktu.  Flashback ke jaman masih remaja, bahasa Inggris merupakan bahasa yang membuat saya rela mengorbankan waktu bermain. Begitu terlena saya pada tuturan bahasa yang sama sekali asing di kuping namun memiliki daya magis. Membuat saya kala itu bermimpi dengan menguasai bahasa asing saya bisa melihat dunia, tak sebatas tempat kedua kaki ini berpijak, dapat bersinggungan dengan budaya lain, ragam warna kulit. Yang saya tahu ketika itu, bahasa Inggris merupakan bahasa dunia, ia menjadi jembatan komunikasi antar negara dengan latar belakang yang berbeda.  Saya ingat dengan jelas, betapa luar biasanya semangat yang saya kerahkan ketika itu....