Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Personal

Pergi Baralek with Receh Squad

Saya bersyukur program sekolah 5 hari di kota Bukittinggi masih dilanjutkan. Walau pun, harus berangkat pagi pulang kerja kesorean pake banget, dan pasti lelahnya double kill. Tapi, rapopo, yang penting Sabtu nggak masuk kerja. Bisa jeda sejenak. Horeee ...  Pergi Baralek with Receh Squad  Apakah semua introvert paling males diajak hangout atau minimal ketemuan bentar saat weekend ? Atau karena sudah lelah berjibaku dengan kerjaan yang sangat menguras mental dan energi, kita jadi milih diem dan gak kepengen kemana-mana. Atau direcokin.  Sabtu ini, saya tak dapat sepenuhnya terlepas dari bersinggungan dengan manusia. Hadeuuuh .... Hamba lelah ... Mau diam saja di rumah ( teriak dalam hati)  Jadwal Sabtu ini sebagai makhluk sosial bakal pergi Baralek a.k.a kondangan. Ada teman yang gak dekat-dekat banget tapi yang namanya tuntutan sebagai makhluk sosial, mau tidak mau hamba mengalah. Itu pun karena perginya bareng Receh Squad.  Minus Putri, yang tidak tahu kenapa, berhalangan

Saya Berharap Punya Mulut Barbar

Pada dasarnya, saya bukan orang yang rewel. Saya belajar memahami kesulitan yang mungkin orang lain hadapi. Namun, sikap saya yang cukup positif ini, menyulitkan saya sebulan belakangan. Fluktuasi emosi saya meningkat meski cukup bisa saya kontrol.  Saya berusaha mengambil napas dalam, menenangkan diri, berusaha memilah luapan emosi negatif apa saja  yang saya rasakan. Tidak mudah. Tekadang, godaan untuk bermental victim begitu melenakan. Namun, memendam amarah pun hanya menyusahkan diri saya sendiri.  Pada akhirnya, tak sia-sia pernah membaca tentang stoik, saya belajar untuk ingat kembali, bahwa ada hal-hal yang bisa saya kendalikan dan ada yang di luar jangkauan kendali saya. Terus terang, pengalaman itu amat membebani terkait endapan emosi negatif.  Ceritanya begini, tepat satu bulan, jemuran di rumah saya tidak dipasang kembali oleh para pekerja yang ditunjuk oleh pemilik kontrakan saya. Awalnya, saya diamkan saja, karena saya berpikiran, mereka pasti punya dedikasi da

Liburan oh Liburan ...

Halo semua ... Sungguh bukan liburan seperti ini yang saya impikan ? Huft ... Melengos sambil membuang napas beraaaat dan pengen banget tetiba Doraemon muncul bawain pintu kemana saja hahaha Pertanda, kalo saya mulai menunjukkan gejala nggak bisa menerima kenyataan bahwa bentar lagi liburan kelar. Back to reality. Hoho ...  Postingan kali ini berisi unek-unek yang saya alami dan rasakan selama liburan. Jangan bayangkan diriku sudah melanglang buana, mengunjungi objek wisata atau setidaknya duduk manis di sebuah kedai kopi. Sungguh itu semua agak sulit terwujud. Liburan macam apa yang bisa dilakukan selama seminggu terakhir di bulan Juni ? Coba jelaskan !!!  Mau jajan dikit, agak ragu karena tanggal 28 dan 29 Juni bertepatan dengan hari raya idul adha. Biasanya, besoknya ada pembagian daging korban. Yang artinya, saya harus mengeluarkan duit yang lumayan buat bikin rendang. Sempat dilema, mau bikin rendang apa beli kuota internet ? Yaudah, demi mengakhiri dilema yang bikin t

Hello 2023

Mungkin terdengar kekanakan dan sangat norak kalau saya meneriakkan "new year ... new me". Sangat tidak mungkin dan pencitraan banget. Karena pada kenyataannya, saya menghabiskan malam pergantian tahun dengan tidur dan boro-boro refleksi diri, berkontemplasi dengan gonjang-ganjing kehidupan. Satu-satunya yang paling saya dambakan dapat tidur dengan tenang dan pulas.  Foto : MizzYani Disclaimer: tulisan ini sepertinya bakalan ngalor ngidul, entah manfaat apa yang bakal kamu rasakan selama membaca tulisan yang tidak jelas ini. Yah, namanya juga blog personal. Suka-suka saya dong bebas mau nulis apa saja. Tetap masih ngeyel.  Seperti yang sama-sama kita pahami, tahun baru lekat sekali dengan ritual bikin resolusi yang pada akhirnya hanya sekadar wacana. Yang bombastis saat dituliskan namun meringis saat diwujudkan. Terutama saya yang gampang kedistraksi dan mood swing parah.  Namun, untuk mengakali perilaku buruk itu saya dengan berani melanjutkan study alias jadi an

Langkah Berani

Papa pernah berkata, bahwa penting untuk punya banyak teman. Nggak melulu main sama dia lagi dia lagi. Mungkin maksud Papa memperluas circle pertemanan yang menguntungkan kali ya. Teman yang nggak sekadar seru diajak have fun, nge-ghibahin Drakor ato bias melainkan teman yang menginspirasi dan memotivasi untuk pertumbuhan diri. Benar nggak sih gini nulisnya ? Sok iya banget aku 😅 Di usia yang sudah tidak bisa dibilang belia, jiwa magerku sungguh tak terbendung. Jujur, energi bersosialisasiku meredup. Paling hebat interaksiku dengan manusia lain selain Papa ya dilingkungan kerjaan. Partner kerja yang kompak banget diajak berghibah atau hahahihi bisa dihitung pake jari. Selebihnya, cukup tau aja atau interaksi sama bocil. Seketika usia hanya sekadar angka. Ngarep banget waktu dapat diputar dengan mudah, aku nggak mau bertumbuh.  Kadang mikir hidup gini-gini aja, nggak ada perubahan. Berasa jalan di tempat. Apa karena aku terlalu selow  dalam menjalani hidup ? Hmm, tapi balik