Langsung ke konten utama

Buku Filosofi Teras, Mental Tangguh Menghadapi Dinamika Hidup

Apa kabar ? Masihkah semangatmu nyala? Atau terendap dalam kubangan emosi negatif ? Kenalan yuk sama buku filosofi teras, siapa tahu dengan membaca buku ini bisa mengubah persepsimu tentang musibah yang kamu alami serta emosi negatif yang belum mampu dikendalikan seperti rasa cemas, khawatir hingga depresi. 


Judul Buku : Filosofi Teras
Penulis : Henry Manampiring
Penerbit : Kompas 
Terbit : Tahun 2018
Jumlah: 344 halaman
Rating 🌟🌟🌟🌟
Baca melalui iPusnas

Ternyata, sumber itu semua letaknya di pikiran kita. Kebiasaan kita yang suka mendramatisir kesedihan dan berlarut-larut di di dalamnya, memicu emosi negatif, yang bikin hidup tidak tenang. Kita senantiasa dirong-rong oleh kekhawatiran yang kita ciptakan sendiri. Padahal, belum tentu terbukti juga, kan ?

Some things are up to us, some things are not up to us - Epictetus

Karena itu, melalui buku  Filosofi Teras, Om Piring sapaan akrab penulis, menganjurkan kita harus mencoba belajar mengendalikan pikiran melalui dikotomi kendali yaitu menyadari ada hal-hal yang bisa dikendalikan dan ada yang tidak. 

Fokuslah pada apa yang bisa kamu kendalikan yaitu opini atau persepsi kita, keinginan kita , tujuan kita  , dan segala sesuatu yang merupakan tindakan dan pikiran kita. Tepislah hal-hal yang di luar kendali seperti tindakan orang lain, opini orang lain tentang kita, kesehatan, reputasi atau popularitas kita, kekayaan, kondisi saat kita lahir (jenis kelamin, orangtua dll) hingga resesi ekonomi. 

Jagalah senantiasa persepsimu, karena ia bukan sepele, tetapi merupakan kehormatan, kepercayaan, ketekunan, kedamaian, kebebasan, dan kesakitan dan ketakutan, dengan kata lain, kemerdekaanmu. - Epictetus

Hampir sepanjang tahun ini, banyak dari kita ditempatkan pada situasi tak terduga, peristiwa buruk yang terjadi mengikis kondisi bahagia. Mengancam ketentraman hidup kita. 

Sebenarnya, tidak ada yang baru di dunia ini. Sebab, situasi pelik yang kita rasakan sekarang, pada dasarnya sudah pernah terjadi, sedang terjadi lagi, dan masih akan terjadi lagi. Yang bisa kita lakukan adalah menyadari bahwa semua itu merupakan fakta hidup, tetapi bukan itu yang membunuh kita, melainkan persepsi kita. 

Pikiran yang tidak diganggu oleh emosi berkecamuk adalah sebuah benteng, tempat berlindung terkokoh bagi manusia untuk berteduh dan berlindung. - Marcus Aurelius

Meskipun ajaran Filosofi Teras sudah berusia 2000 tahun lebih, tapi sangat relevan loh  untuk diterapkan dalam menjalani pasang surut kehidupan. 


Latar Belakang Filosofi Teras

Filosofi ini lahir di Yunani 2000 tahun lalu, dikisahkan Zeno, seorang pedagang dari Cyprus yang kapalnya karam di lautan Mediterania dan terdampar di Athena.Berada pada titik terendah kehidupannya, alih-alih dikuasai emosi negatif ia merubah pola pikirnya dan berdamai dengan nasib. Di Athena, ia bertemu beberapa filsuf yang berbeda, ia belajar kebijaksanaan dari mereka, dan mulai mengajarkan filosofi itu di sebuah teras berpilar (dalam bahasa Yunani, Stoa Poikile). Para pengikutnya disebut kaum Stoa. 

Dalam bahasa Inggris disebut Stoicisme atau stoic, belibet kan ? Agar lebih mudah diucapkan, Om Piring sapaan akrab penulis menamainya Filosofi Teras. 

Buku ini berdasarkan referensi dari pengalaman Om Piring sendiri serta tulisan-tulisan klasik karya filsuf Stoa (Epictetus, Seneca, dll), serta wawancara dengan beberapa pakar kesehatan jiwa. Ditulis dengan gaya bahasa ringan, mudah dicerna sehingga filsafat yang tadinya terkesan sebagai topik berat dan cenderung mengawang-awang atau absurd, bisa kita pahami dengan mudah, tidak bersifat dogmatis dan dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. 

Melalui Stoicisme atau Stoa diharapkan kita bisa mencapai hidup yang bebas dari emosi negatif, mendapatkan ketentraman, serta hidup yang senantiasa mengasah kebajikan; kebijaksanaan (kemampuan mengambil keputusan terbaik di situasi apa pun), keadilan, keberanian ( keberanian berbuat dan berpegang pada prinsip yang benar), menahan diri ( disiplin, kesederhanaan, kepantasan, kontrol diri). 


Tips Ampuh Lawan Emosi Negatif

Om Piring yang pernah bergumul dengan emosi negatif punya tips ampuh menghadapi itu dengan STAR (Stop, Think, Assess, Respond). 
  • Stop,  kala emosi negatif menghampiri, secara sadar tahan dirimu untuk tidak reaktif. 

  • Think and Assess. Paksakan dirimu untuk berpikir secara rasional atau segera alihkan pikiranmu agar tidak kebablasan menuruti emosi, lalu, mulailah menilai situasi. 

  • Respond. Dalam proses menilai, lakukanlah dengan tidak tergesa-gesa. Tenangkan diri lebih dahulu. Bertindaklah setelah kita selesai menganalisis situasi. 


Agar kita lebih mampu mendeteksi emosi negatif seawal mungkin, dibutuhkan latihan kebiasaan berpikir yaitu dengan berolahraga seperti mengangkat barbel atau berlari. Eits bukan lari dari kenyataan yaaah, itu mah pengecut namanya. Wkwkwk

Kalau nasehat bijak Kaisar Romawi, Marcus Aurelius, kamu memiliki kekuatan untuk mengubah pikiran dan persepsimu kapan pun juga. So, the choice is yours, right ? 

Opini MizzYani tentang Filosofi Teras 

Meski sudah lama khatam baca bukunya melalui aplikasi Ipusnas, saya masih merasa kurang, makanya saya download lagi, tapi gak semudah itu cuy. Saya harus berjibaku dengan 5000 peminjam lain yang sudah antri. Untuk hal kayak gini, saya anaknya gigih. Tiap bentar mantengin aplikasi Ipusnas. Sampai akhirnya, seperti orang-orang keren bilang, proses gak akan mengkhianati hasil, kudapatkanlah buku itu. Yippie ! Teriak bahagia sambil tak lupa goyang Shopee 😅

Filsafat kerap dilekatkan sebagai bacaan berat, paling ekstrim dilabeli sebagai pemikiran sesat. Namun, berbekal akal yang sudah Tuhan berikan, pembeda kita dengan makhluk lain, serta sebentuk rasa syukur pada Sang Maha, saya memenuhi keingintahuan itu dengan mulai berkenalan dengan filsafat. 

Toh asumsi-asumsi negatif selama ini tidak terbukti, saya masih teguh dengan ajaran agama yang saya anut. Kuncinya ambil saja yang bermanfaat dan yang tidak relevan cukuplah dijadikan wawasan. Saya percaya, dengan meluaskan bacaan, terbuka terhadap pemikiran yang berseberangan sekali pun, akan menghindarkan diri dari pemikiran sempit. 

Yang bukan saudaramu dalam iman, adalah saudaramu dalam kemanusiaan - Khalifah Ali bin Abi Thalib

Saya menikmati tulisan di buku Filosofi Teras. Semua mengalir lancar dari awal hingga akhir buku ini. Good Job, Om Piring ! Bukunya keren sekali ! Begitu banyak hal-hal bermanfaat lain di dalam buku Filosofi Teras yang tak sempat saya jabarkan melalui postingan. Kalau kamu tertarik dan penasaran mau baca silakan beli bukunya atau pinjam saja ke perpustakaan di tempat tinggalmu  atau kalau mager dan gak punya waktu ke perpustakaan, ada aplikasi ipusnas loh. Tinggal sedia kuota dan kamu bisa download buku ini. 

Akhir kata, terima kasih Ipusnas sudah menghadirkan buku Filosofi Teras, sehingga kaum yang terkena imbas Pandemi seperti saya masih leluasa melahap bacaan-bacaan berkualitas. Ke depan, semoga dimampukan memiliki buku Filosofi Teras dalam bentuk fisik. Selamat membaca dan salam Literasi !!! 

Nb:
Ulasan mengenai buku Filosofi Teras diikutsertakan pada sebuah komunitas bernama Readaton.id , selama satu bulan ada 3 buku terbitan Kompas yang wajib dibaca dan
memposting ulasan buku yang sudah selesai dibaca melalui akun Instagram serta didiskusikan. 

Komentar

  1. Mantap bok, perlu bljr gw sama lu dlm kemauan utk mnulis....😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuuk dimulai mere. Semangaaat nulis . Tengkyu Mere sudah bersedia meluangkan waktu membaca tulisan ini 😁

      Hapus
  2. Super sekali👏👏👏 antetd

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berasa Mario Teguh !!! Haha ... Tengkyu Antet sudah mampir ke blog ini 😁

      Hapus
  3. Bagus banget sih ini film aku pun beberapa hari lalu sudah pernah baca nih buku. Keren seakan-akan membuka sudut pandang baru. Yang tadinya mudah stress gara-gara macet ataupun hal yang diluar kendali alhamdulillah sekarang lebih bisa mengontrol diri dan paham bahwa itu merupakan diluar kendali kita
    semangat kak ngeblognya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukunya emang sekeren itu. Gak salah masuk dalam daftar buku terlaris.
      Iya, jadi lebih gampang atur emosi sekarang.
      Iya, kamu pun semangat nge-blog juga yah 😁

      Hapus
  4. penasaran sama buku ini, tiap ke Gramedia selalu ngincer, tapi nggak kebeli juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keburu sold out ya mba ? Kalo aku baca buku jalur iPusnas aja hehe

      Hapus
  5. udah lama banget pengen baca buku ini tapi selalu lupa dan ke skip sama buku yang lain
    baca ini aku jadi makin pengen segera baca bukunya
    mumpung awal tahun jadi bisa lebih prepare hehe

    thank you review nya mbaaakk

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts

Rambut Rontok Berkurang dengan Mustika Ratu Hair Oil Cem ceman

Mustika Ratu Hair Oil cemceman Buatku 2020  tahun paling absurd, aneh,  menjengkelkan, menyulut cemas, serta hari depan mengabur. Sekadar berharap malah ketar-ketir. Virus  Corona   sekeparat itu, banyak korban berjatuhan, banyak nyawa melayang sia-sia, ekonomi pun tergerus. Termasuk aku di antara sekian juta yang ikut merasakan imbasnya. Muncul pikiran aneh yang ujung-ujungnya overthinking , mempengaruhi mood, berefek ke rambutku yang sempat mengalami kerontokan . Kalau sehelai 2 helai gak masalah, yang bikin saya panik dan hampir senewen, kerontokan rambutku sudah masuk tahap tidak wajar. Rambut rontokku menginvasi mulai dari lantai ruang tamu sampai kamar mandi. Setiap kali nyisir atau pegang rambut gak pernah gak rontok. Sesekali wajar, tapi hampir setiap waktu, kebayang gak seberapa menipisnya rambut di kepala.  Mulailah aku  Googling produk perawatan rambut rontok,dan menemukan   Mustika Ratu   Hair Oil   Cem ceman , ...

Keseruan Wardah Days Out Goes to Bukittinggi

Saya cukup sering dapat pertanyaan, kenapa masih betah bertahan dengan pekerjaan yang sama? Apa tidak bosan dan jenuh? Nggak ,karena kerjaannya dibayar. Meskipun, nominalnya tak berlimpah, tapi cukup untuk hidup. Bisa nabung dikit-dikit. Bisa self reward dengan beli buku tiap bulan dan makan enak sekali sebulan. Termasuk ikut event seru yang diadain sama Wardah Beauty Padang. Nikmat Tuhan mana lagi yang hendak hamba dustakan ?? Hehe  Lagi bosan dan pengen have fun eeh tanpa sengaja saya nemu info event Wardah Days Out Goes to Bukittinggi di Instagram Tanggal Merah Coffee & Eatery. Challenge-nya menarik seperti touch up with bestie, healing wall, remember me dan fun clay workshop. Untuk ikutan, perlu registrasi dan ada dua pilihan mau HTM-nya 45K atau 25K.  Foto: Instagram Tanggal Merah Kalau saya milih yang HTM 45K. Lumayan dapat free Coffee dari Tanggal Merah Coffee & Eatery, produk Wardah worth to 105k (Wardah colorfit cream blush, Wardah ligh...

Review Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar - Tere Liye

Hampir 6 tahun lamanya, saya memutuskan berhenti membaca buku-buku karya Tere Liye . Bukan karena karyanya jelek. Melainkan, saya ingin eksplorasi karya penulis lain. Rasanya, hidup terlalu singkat, bila hanya dihabiskan membaca satu karya penulis saja. Mulailah saya bertualang dan mengoleksi berbagai buku yang menarik perhatian dan memperkaya wawasan dan sudut pandang.  Hingga suatu hari, terbitlah novel karya Tere Liye yang berjudul Teruslah Bodoh Jangan Pintar. Novel yang rilis tanggal 1 Februari 2024 bertepatan dengan suasana menjelang pemilu.  Jujur, saya sama sekali belum tertarik untuk membeli. Sekadar saya lirik di akun IG Tere Liye. Sampai saya ke-trigger oleh twit dari Ernest Prakasa yang memposting novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar karya Tere Liye. Kaget dan nggak nyangka ! Ernest Prakasa baca novel Tere Liye !!!! Review-nya ini novel yang sungguh berani. Terlalu berani. Salut .  Saya pun penasaran. Apakah novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar akan se...

Review Buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim

[ Review Buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim ] Buku merupakan tempat pelarian ternyaman yang saya pilih. Setiap kali lelah dengan ekspektasi yang seringnya ketinggian, cemas sama masa depan, khawatir dengan opini orang lain atau kesal dan kecewa ketemu orang-orang yang bikin emosi. Ajaibnya, dengan buku kayak punya teman cerita, teman diskusi yang asyik dan nyambung. Boro-boro di dunia nyata, susah ketemunya. Hehe  Sama halnya, saat saya baca Buku The Things You Can See Only When You Slow Down ini, berisi pesan-pesan singkat seperti kutipan bijak dan essai sederhana namun bermakna. Saking sukanya, buku ini sudah berkali-kali saya baca ulang. Tapi, baru kali ini, saya sempat mereview buku yang terjual  lebih dari 3 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.  Buku ini mengulas segala aspek kehidupan sehingga wajar kamu pun bakal merasa relate dengan 8 Bab yang dijabarkan yakni Bab 1 : Istirahat, Bab 2 : Keber...

Belajar Bahasa Asing Adalah Caraku Mencintai Otak

Foto : Pexels Image Saya teringat, ucapan Haraboji Sim Deok-Chul di drakor Navilerra, " sesuatu yang kausimpan lama bisa menumpul. Mulai saja. Paksakan saja meski kau belum siap ". Seringkali, saya berlindung di balik kata tidak siap, belum siap atau belum waktunya hingga kemampuan berbahasa asing saya menguap begitu saja tertelan waktu.  Flashback ke jaman masih remaja, bahasa Inggris merupakan bahasa yang membuat saya rela mengorbankan waktu bermain. Begitu terlena saya pada tuturan bahasa yang sama sekali asing di kuping namun memiliki daya magis. Membuat saya kala itu bermimpi dengan menguasai bahasa asing saya bisa melihat dunia, tak sebatas tempat kedua kaki ini berpijak, dapat bersinggungan dengan budaya lain, ragam warna kulit. Yang saya tahu ketika itu, bahasa Inggris merupakan bahasa dunia, ia menjadi jembatan komunikasi antar negara dengan latar belakang yang berbeda.  Saya ingat dengan jelas, betapa luar biasanya semangat yang saya kerahkan ketika itu....