Langsung ke konten utama

Menapaki Gunung Marapi part 1

Pernahkah kamu didera bimbang dan diterpa ketakutan hebat? Padahal ia adalah apa yang kamu ingini dan kamu impikan sejak lama. Pagi, siang, dan malammu habis merayu Rabb. Meminta kemurahan dan kuasanya agar membukakan jalanNya.

Kesempatan itu akhirnya datang. Setelah menunggu terlalu lama. Saya memilih tetap percaya, memupuk sabar, dan menyalakan api impian itu. Entah bagaimana caranya saya harus ada disana.

Bukan main perang batin. Benarkah ini ? Bagaimanalah nanti disana? Apakah saya akan baik-baik saja?

Suara-suara baik datang. Meredakan takut. Memupus gelisah. Suara-suara baik itu berkata, sekaranglah waktumu. Inilah saatnya. Ayunkan langkahmu. Kuatkan hatimu. Bukankah kamu sudah demikian sabar menanti datangnya kesempatan ? Dua belas tahun itu bukan waktu yang singkat.

Bismillah. Setelah sebelumnya setelah shalat dzuhur, saya larut dalam doa nan panjang. Memohon pada pemilik tubuh ini untuk selalu menjaga dan melindungi langkah kecil rapuh saya.

Awal April nan mendung kelabu, saya dan Ayu menapaki gunung Marapi untuk pertama kalinya. Dua orang amatiran nekad. Tanpa pernah tahu dan mencari tahu bahwa menapaki gunung Marapi tak seperti hiking. Butuh persiapan. Marapi mengajari banyak hal. Salah satunya mental tidak gampang menyerah dan berjuang mati-matian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar - Tere Liye

Hampir 6 tahun lamanya, saya memutuskan berhenti membaca buku-buku karya Tere Liye . Bukan karena karyanya jelek. Melainkan, saya ingin eksplorasi karya penulis lain. Rasanya, hidup terlalu singkat, bila hanya dihabiskan membaca satu karya penulis saja. Mulailah saya bertualang dan mengoleksi berbagai buku yang menarik perhatian dan memperkaya wawasan dan sudut pandang.  Hingga suatu hari, terbitlah novel karya Tere Liye yang berjudul Teruslah Bodoh Jangan Pintar. Novel yang rilis tanggal 1 Februari 2024 bertepatan dengan suasana menjelang pemilu.  Jujur, saya sama sekali belum tertarik untuk membeli. Sekadar saya lirik di akun IG Tere Liye. Sampai saya ke-trigger oleh twit dari Ernest Prakasa yang memposting novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar karya Tere Liye. Kaget dan nggak nyangka ! Ernest Prakasa baca novel Tere Liye !!!! Review-nya ini novel yang sungguh berani. Terlalu berani. Salut .  Saya pun penasaran. Apakah novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar akan se...

Review Buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim

[ Review Buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim ] Buku merupakan tempat pelarian ternyaman yang saya pilih. Setiap kali lelah dengan ekspektasi yang seringnya ketinggian, cemas sama masa depan, khawatir dengan opini orang lain atau kesal dan kecewa ketemu orang-orang yang bikin emosi. Ajaibnya, dengan buku kayak punya teman cerita, teman diskusi yang asyik dan nyambung. Boro-boro di dunia nyata, susah ketemunya. Hehe  Sama halnya, saat saya baca Buku The Things You Can See Only When You Slow Down ini, berisi pesan-pesan singkat seperti kutipan bijak dan essai sederhana namun bermakna. Saking sukanya, buku ini sudah berkali-kali saya baca ulang. Tapi, baru kali ini, saya sempat mereview buku yang terjual  lebih dari 3 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.  Buku ini mengulas segala aspek kehidupan sehingga wajar kamu pun bakal merasa relate dengan 8 Bab yang dijabarkan yakni Bab 1 : Istirahat, Bab 2 : Keber...

Buku Filosofi Teras, Mental Tangguh Menghadapi Dinamika Hidup

Apa kabar ? Masihkah semangatmu nyala? Atau terendap dalam kubangan emosi negatif ? Kenalan yuk sama buku filosofi teras , siapa tahu dengan membaca buku ini bisa mengubah persepsimu tentang musibah yang kamu alami serta emosi negatif yang belum mampu dikendalikan seperti rasa cemas, khawatir hingga depresi.  Judul Buku : Filosofi Teras Penulis : Henry Manampiring Penerbit : Kompas  Terbit : Tahun 2018 Jumlah: 344 halaman Rating 🌟🌟🌟🌟 Baca melalui iPusnas Ternyata, sumber itu semua letaknya di pikiran kita. Kebiasaan kita yang suka mendramatisir kesedihan dan berlarut-larut di di dalamnya, memicu emosi negatif, yang bikin hidup tidak tenang. Kita senantiasa dirong-rong oleh kekhawatiran yang kita ciptakan sendiri. Padahal, belum tentu terbukti juga, kan ? Some things are up to us, some things are not up to us - Epictetus Karena itu, melalui buku  Filosofi Teras, Om Piring sapaan akrab penulis, menganjurkan kita harus mencoba belajar mengendalikan pikiran me...