Pernahkah kamu didera bimbang dan diterpa ketakutan hebat? Padahal ia adalah apa yang kamu ingini dan kamu impikan sejak lama. Pagi, siang, dan malammu habis merayu Rabb. Meminta kemurahan dan kuasanya agar membukakan jalanNya.
Kesempatan itu akhirnya datang. Setelah menunggu terlalu lama. Saya memilih tetap percaya, memupuk sabar, dan menyalakan api impian itu. Entah bagaimana caranya saya harus ada disana.
Bukan main perang batin. Benarkah ini ? Bagaimanalah nanti disana? Apakah saya akan baik-baik saja?
Suara-suara baik datang. Meredakan takut. Memupus gelisah. Suara-suara baik itu berkata, sekaranglah waktumu. Inilah saatnya. Ayunkan langkahmu. Kuatkan hatimu. Bukankah kamu sudah demikian sabar menanti datangnya kesempatan ? Dua belas tahun itu bukan waktu yang singkat.
Bismillah. Setelah sebelumnya setelah shalat dzuhur, saya larut dalam doa nan panjang. Memohon pada pemilik tubuh ini untuk selalu menjaga dan melindungi langkah kecil rapuh saya.
Awal April nan mendung kelabu, saya dan Ayu menapaki gunung Marapi untuk pertama kalinya. Dua orang amatiran nekad. Tanpa pernah tahu dan mencari tahu bahwa menapaki gunung Marapi tak seperti hiking. Butuh persiapan. Marapi mengajari banyak hal. Salah satunya mental tidak gampang menyerah dan berjuang mati-matian.
Komentar
Posting Komentar