Bukan begini mauku !
Duduk manis termangu menunggu siang
Berselancar bebas dijejaring sosial
Menyeruput kopi susu yang terlanjur dingin.
Bukan !!!
Langit boleh saja mendung
Tak demikian hidup
Apa pun yang terjadi, bahkan segetir-getirnya
Hidup harus terus berlanjut.
Aku bangkit
menyingkir dari jejaring sosial
Menatap langit mendung
Tidak akan!
Aku penuhi janji
Tak hanya kepada-Mu,
Juga kepada hidup
Kepada diri bernama
Aku berhak bahagia !!!
Sruput kopi sampai habis, menyisakan ampas
Sama seperti ketika kepedihan mengobrak-abrik
Tersisalah ampas
Berupa luka
Luar biasa perih
Berselancar bebas dijejaring sosial
Menyeruput kopi susu yang terlanjur dingin.
Bukan !!!
Langit boleh saja mendung
Tak demikian hidup
Apa pun yang terjadi, bahkan segetir-getirnya
Hidup harus terus berlanjut.
Aku bangkit
menyingkir dari jejaring sosial
Menatap langit mendung
Tidak akan!
Tidak boleh !
Sungguh kali terakhir.
Aku penuhi janji
Tak hanya kepada-Mu,
Tuhan
Juga kepada hidup
Kepada diri bernama
Aku
Aku berhak bahagia !!!
Sruput kopi sampai habis, menyisakan ampas
Sama seperti ketika kepedihan mengobrak-abrik
Tersisalah ampas
Berupa luka
Luar biasa perih
Namun ,
tak bersedia hancur
Luka itulah pengingat untuk jadi lebih baik
Untuk bangkit berdiri
Luka itulah pengingat untuk jadi lebih baik
Untuk bangkit berdiri
Semoga putaran hidup
Takkan pernah sekali-kalinya nakal
Menautkan kita pada sebuah perjumpaan
Toh, begini sudah cukup melegakan
Komentar
Posting Komentar