Langsung ke konten utama

Postingan

Kejedot Tengah Malem

Kemarin saya memilih memejam terlalu awal. Suasana kemaren sore nan dingin, so gloomy , huft .. saya berharap hujan turun deras. Sebab kabut asap teramat mengganggu bagi semua panca indera. Dan saya lelah mengingat atau terlarut bersama pikiran-pikiran di kepala tentang beberapa hal. Kesadaran ini baru ngeh ketika hari berubah gelap. Well , ternyata saya terninabobokan suasana. Baguslah bisa tertidur pulas tanpa pikiran-pikiran menggerogoti. I know , saya luar biasa addict sama sosial media. Terbangun tengah malam dan tanpa komando. Jari-jari saya lincah pencat-pencet handphone. Tersedot otomatis ke dalam jejaring media sosial. Beberapa pemberitahuan masuk. Kali ini saya lupa mematikan nada pemberitahuan. Saya mengukir senyum khas bangun tidur. Dering nada demi nada seperti penghiburan dalam suasana malam yang hening . Beberapa pemberitahuan saya lirik tapi tak berkesan. Mungkin saya menunggu sesuatu tapi belum menemukan apa yang sesungguhnya ditunggu. Kesadaran saya belum sepenuhny

Nyarai : Replika Surga di Tanah Minang

Tak ada yang lebih melegakan hati serta pikiran kala menemukan apa yang dituju. Setelah sempat terombang-ambing dari satu jalan ke jalan selanjutnya. Pada akhirnya, impian yang tetap dijaga menuntun kepada tujuan. Siang itu mendekati zhuhur nyampe di pos nyarai. Sebelum menjelajah air terjun nyarai di hutan gamaran kecamatan lubuak aluang kabupaten padang pariaman, kumpul-kumpul dulu nih sembari dengerin briefing singkat dari tim nyarai. Salut mereka kompak banget. Jangan takut mati bosen yaa harus menempuh dua jam jalan kaki. Karena begitu kamu melangkah dan akhirnya ketemu nyarai. Saya ibaratin seperti kamu lagi pesen tiket ngeliat replika surga. Ndak percuma peres keringet. Banting tulang. Ngos-ngosan. So far, buat saya air terjun nyarai adalah yang paling keren. Mendekati surga keindahannya yaaa walopun ndak tahu sih surga aslinya gimana. Tapi, anggap aja lah begitu. Tolong jangan protes dan iyain opini saya. Hehe Ngiri saya liat Bams & Heri. Mereka berdua tuh komplit menge

Pertanyaan Kesiangan

Pertanyaan itu kau ajukan. Tepat ketika isi kepalaku tengah menjelajah imaji. Siang yang lain dari biasanya. Belakangan kita termasuk jarang mengumbar isi hati. Rutinitas pekerjaan,  masalah hidup, atau petualangan demi petualangan. Kita sempat terlena dalam semua. Sampai kau bertanya dengan polosnya, kenapa mau-maunya berteman denganmu? Berulang-ulang kau keluhi tentang betapa tidak menariknya dirimu. Kau tidak segegap-gempita kembang api. Kau menyebut dirimu hening. Larut dalam kata-kata yang tertahan dalam hatimu sendiri. Beberapa menyalahi sikap hening dan diammu. Akh ... tak usah pula kau pusingkan. Hiduplah dengan caramu. Bahagialah dengan apa yang kau punya. Banggalah dengan dirimu. Jangan bebani harimu dengan bayang-bayang. 'Cause a friend is someone who gives you total freedom to be your self'. Tak perlu menjadi kembang api kalau  memanasi tiap sela jarimu. Heningmu adalah pelengkap kenapa ikatan bernama pertemanan tercipta.

Nyarai : Petualangan ala makhluk sotoy nan koplak

"Ke nyarai aku kan kembali   Walau apa pun yang kan terjadi"  Plesetin dikitlah. Saking lamanya saya lupa kapan tepatnya petualangan ke Air terjun Nyarai. Maklumlah, memori saya mendekati soak parah. Huft ... Critanya lagi iseng ngecek beberapa photo di gallery handphone. Nah, ketemu beberapa photo cakep air terjun Nyarai. Kerinduan pun menyeruak. Nggak bisa dipendam-pendam lagi. Nyaraaaai kangen. Kapan yaaa bisa kesana ??? Well, mari menulisi kenangan demi kenangan tentang Nyarai. Perkenalan pertama nan penuh kesan. Saya nggak percaya sama 'love at the first sight'. Buat saya untuk jatuh cinta harus pake proses. Nyarai mempesona saya sejak awal. Well, saya tahu air terjun Nyarai dari obrolan temen. Nggak sempet ngecek tempatnya kayak apa dan gimana di sono entar. Pokoknya, mau ke Nyarai biar kayak orang-orang. Hadeuuuuh niatnya mulia amat hehe Rencana pagian berangkat dari Bukittinggi.  Tapi, apalah daya selagi berdomisili di Indonesia maka kejamkaretan harus

Nyarai dan Impian yang Kembali Hidup

Inilah perjalanan. Inilah petualangan. Latihan untuk hal-hal hebat yang ingin saya tempuh. Tidak tahu seperti apa tantangan di depan sana. Saya lebih senang membutakan mata dan menulikan telinga. Perasaan berdebar-debar itu melahirkan sensasi bahwa saya hidup. Terkadang kita terlalu sibuk dengan segala rutinitas. Lupa menengok ke dalam diri. Malas mengajaknya bercengkrama. Tidak yakin serta terlanjur ketar-ketir mewujudkan impian-impian kecil. Parah .... yah separah itu. Impian berpetualang masuk hutan hanya sanggup saya bayangkan. Tidak berani dan memilih memendam. Dulu kadar nekad saya masih rendah. Kebanyakan mikirnya. Akhirnya nggak pernah kejadian sampai Tuhan membukakan jalan. Tidak pernah terpikir di benak saya kala itu rentetan demi rentetan petualangan mengikuti. Tak berhenti di tempat itu. Jiwa saya menemukan damai. Mendapatkan energi dari alam. Sesuatu yang luput dari kesadaran. Air terjun Nyarai tlah menggetari jiwa. Memberi hidup pada impian yang saya kira mati. Alam..

Tarusan kamang si muka dua

Tarusan kamang, danau bermuka dua. Wiidiiih, namanya serem amat. Iya, suka serem kalau ketemu sifat manusia beginian. Don't worry yaaa Tarusan kamang jauh dari kesan serem kok. Malahan yang ada ketagiham pengen mampir lagi. Tarusan kamang yang berlokasi di Nagari Kamang mudiak, kabupaten Agam lagi happening sih. Entah diobrolan sehari-hari atau di media sosial. Menjamur sekali postingan foto-foto tentang keindahan Tarusan kamang. Katanya kalau mau ke Tarusan kamang, buat kamu yang pengen ngerasain sensasi berakit-rakit ria persis dalam adegan film 'Tenggelamnya kapal Van der Wijk' wajib datang pas musim hujan. Keren lah pokoknya. Dan alhamdulillah saya beruntung ngerasain sensasi tadi. Naik rakit trus nyebrang ke pulau gitu yang dipenuhi rerumputan hijau. Nah, emang kenapa coba Tarusan kamang di musim kemarau ? Kenapa coba saya ngewanti-wanti dateng pas musim hujan? Begini ceritanya yaaa mohon disimak. Tarusan kamang si muka dua uniknya persis bunglon. Punya dua kepribad

Weekend nyantai di Tarusan Kamang

Weekend itu paling seru yaaa jalan-jalan. Menjauh sejenak serta keluar menemui tempat-tempat baru semacam refreshing otak. Mumet sekaligus jenuh parah yang kerap kali mampir butuh dilenyapkan. Tak harus jalan-jalan ke tempat jauh kalau dana sama waktu sedang bersebrangan. Menghabiskan weekend di taman kota atau iseng mengeksplorasi objek wisata dimana kamu berada patut dipertimbangkan. Sekedar duduk. Mengamati manusia berlalu-lalang. Menyesap cappucino cincau. Atau ngobrol ngalor-ngidul sama temen. Itu saya sih. Weekend yang tidak kehilangan makna serunya. Tapi, sesekali saya pengen nyobain sesuatu yang baru. Keluar dari kebiasaan weekend santai tadi. Sudah kenyang dengan ritual duduk santai, ngobrol ngalor-ngidul, menyesap cappucino cincau di pelataran jam gadang menjelang maghrib. Mengitari pasar atas juga keburu sakit mata. Atau dijamu jenuh menjabani ngarai sianok serta great wall atau janjang saribunya. Saya beneran butuh pemandangan baru bagi sudut pandang baru. Segar dan menyu