Tak ada yang lebih melegakan hati serta pikiran kala menemukan apa yang dituju. Setelah sempat terombang-ambing dari satu jalan ke jalan selanjutnya. Pada akhirnya, impian yang tetap dijaga menuntun kepada tujuan.
Siang itu mendekati zhuhur nyampe di pos nyarai. Sebelum menjelajah air terjun nyarai di hutan gamaran kecamatan lubuak aluang kabupaten padang pariaman, kumpul-kumpul dulu nih sembari dengerin briefing singkat dari tim nyarai. Salut mereka kompak banget.
Jangan takut mati bosen yaa harus menempuh dua jam jalan kaki. Karena begitu kamu melangkah dan akhirnya ketemu nyarai. Saya ibaratin seperti kamu lagi pesen tiket ngeliat replika surga. Ndak percuma peres keringet. Banting tulang. Ngos-ngosan.
So far, buat saya air terjun nyarai adalah yang paling keren. Mendekati surga keindahannya yaaa walopun ndak tahu sih surga aslinya gimana. Tapi, anggap aja lah begitu. Tolong jangan protes dan iyain opini saya. Hehe
Ngiri saya liat Bams & Heri. Mereka berdua tuh komplit mengeksplorasi Nyarai. Ndak hanya menjelajah pake dua kaki. Mata ikutan dimanjakan oleh pemandangan sekitar. Gemerisik air menjelma twilitte orchestra di telinga. Mereka larut serta hanyut dalam pusaran air terjun nyarai. Puas banget mereka berenang. Saya harus puas jadi juru jepret dan pasrah karena ndak bisa berenang. Dalem hati bertekad, one day harus jago berenang pokoknya.
Kelar berenang sempetin ngecappucino hangat di air terjun nyarai. Bertukar cerita dan dengerin dialek asli warga sana. Nyarai tak hanya berasa ngeliat surga. Nyarai sehangat cappucino sachet hangat yang saya seruput. Hmmm see you again Nyarai. Entah bagaimana dan seperti apa di kemudian hari, saya harap Tuhan berkenan membawa langkah-langkah kaki menemui tempat indah ini.
Komentar
Posting Komentar