Weekend itu paling seru yaaa jalan-jalan. Menjauh sejenak serta keluar menemui tempat-tempat baru semacam refreshing otak. Mumet sekaligus jenuh parah yang kerap kali mampir butuh dilenyapkan.
Tak harus jalan-jalan ke tempat jauh kalau dana sama waktu sedang bersebrangan. Menghabiskan weekend di taman kota atau iseng mengeksplorasi objek wisata dimana kamu berada patut dipertimbangkan. Sekedar duduk. Mengamati manusia berlalu-lalang. Menyesap cappucino cincau. Atau ngobrol ngalor-ngidul sama temen. Itu saya sih. Weekend yang tidak kehilangan makna serunya.
Tapi, sesekali saya pengen nyobain sesuatu yang baru. Keluar dari kebiasaan weekend santai tadi. Sudah kenyang dengan ritual duduk santai, ngobrol ngalor-ngidul, menyesap cappucino cincau di pelataran jam gadang menjelang maghrib. Mengitari pasar atas juga keburu sakit mata. Atau dijamu jenuh menjabani ngarai sianok serta great wall atau janjang saribunya. Saya beneran butuh pemandangan baru bagi sudut pandang baru. Segar dan menyuntikkan energi ke jiwaraga mendekati jenuh akut.
Weekend sore itu saya habiskan menjauh sejenak dari Bukittinggi. Ada satu tempat yang masih alami. Yang pemandangannya tidak kalah pokoknya dari Puncak lawang. Saya sering dengar nama tempat itu disebut. Entah lewat obrolan atau media social yang bikin mupeng.
Gerah nggak sih cuma kebagian jadi penonton? Malu juga dong saya itu tempat deket banget sama Bukittinggi. Dan saya sama sekali belom pernah ke sana sekali pun. Well, weekend harus saya lakonin ke tempat itu. Ditemani travelmate tergokil, Dona bakda zhuhur meluncur manislah kami.
Komentar
Posting Komentar