Langsung ke konten utama

Terkenang sesuatu di Puncak Lawang (part 2)

Jujur saya harus geleng-geleng kepala sekalian tepuk tangan buat Dona, si travelmate. Entah pemikiran macam apa yang bersemayam di kepalanya kala itu. Dua jam perjalanan menempuh puncak lawang dari pasar Matur.
Bukan karena ndak punya duit. Kebetulan dana kami cukup berlebihlah. Makanya dalam kondisi mepet disempet-sempetin travelling. Dari semalem saya sudah nyiapin ya snack, minuman, outfit juga yang nyantai banget. Di kepala saya tergambar nanti sesampe di pasar Matur lanjut ngojek ke Puncak Lawang.
Tapi, kala itu entah Donanya kesambet. Atau saya yang ikutan sableng. Siang itu, kami berhenti di Pasar Matur. Seingat saya naik ojek yaa disekitaran pasar. Ternyata, ndak ada satu ojek pun yang mangkal. Kami putusin menyusuri lokasi sambil berjalan kaki. Berharap di perjalanan ketemu ojek.
Tanpa terasa setengah sudah perjalanan. Di bawah panas terik matahari siang itu kami menempuhnya. Muncullah pertanyaan di kepala saya dan tak bisa ditahan. Meluncurlah melalui mulut ini, "Na ini kita beneran jalan kaki nih ke sono ? "
Jawaban Dona sungguh di luar ekspektasi saya dan Icha,adeknya. "Iyalah, kenapa nggak? Yukz deket kok kayaknya".
Demi mendengar kata deket, okelah saya jabanin. Tak demikian Icha. Sambil merengek dia mengeluh capek dan kepanasan. Tapi kala itu Dona belagak jadi kakak tiri kayaknya. Hehe
Selama perjalanan menuju Puncak Lawang yang entah dimana rimbanya. Saya memilih sesekali hening. Menikmati sajian alam. Sekeliling saya hijau. Penyegaran untuk mata, hati, serta pikiran. Beberapa kenangan menyeruak satu persatu. Ketika masih jadi bocah ingusan bau kencur dan selanjutnya sesuatu yang seperti kemarin terjadi.
Sepanjang jalan kami mulai terbiasa ditatap aneh oleh pengendara motor atau mobil. Bahkan manusia yang berpapasan di jalanan menatap takjub. Ndak nyangka masih ada aja di zaman serba motor merajalela, ada tiga orang koplak jalan kaki panas-panasan ke Puncak Lawang.
Lupakanlah soal tatap-menatap itu. Lupakanlah juga senyum bahagia pasangan di atas motor itu. Sebab kami mengerti apa yang kami tempuh. Semakin aneh semakin menyenangkan ternyata perjalanan ini.
Saya puas menikmati keharuman aroma olahan tebu. Perlahan-lahan menyesap di ingatan. Atau terpana menyaksikan acara adat. Kebetulan ada yang baralek kala itu. Tanpa peduli sekitar. Saya cuek mengabadikan lewat kamera hp. Dan entah apa yang terpatri di benak mereka tentang saya.

Komentar

  1. salah satu keajaiban tuch kak,,,hahaha,,,,,

    BalasHapus
  2. salah satu keajaiban tuch kak,,,hahaha,,,,,

    BalasHapus
  3. Keajaiban trio gokil yang kewarasannya dipertanyakan kala ituh hahha

    BalasHapus

Posting Komentar

Popular Posts

Review Buku : Love Letters for the Future You - Adi K

Identitas Buku Judul Buku : Love Letters for the Future You Penulis : Adi K Penerbit : PT Elexmedia Komputindo Tahun terbit : 2019 Tebal Buku : 192 Baca Buku di : iPusnas Menutup penghujung Februari dengan bacaan penuh cinta, seperti kebiasaanku dalam memilih bacaan, impulsif tanpa perlu repot nyari tahu latar belakang si penulis atau seperti apa review dari pembaca. Yang jelas kepengen baca saja.  Berbekal minim info tentang si penulis, saya tidak punya ekspektasi berlebih. Buku puisi eeeh bukan, ralat ini bukan buku puisi melainkan "Just a collection of notes and letters I write on my mind but I never had the chance to show it to you. Until now" begitu penjelasan Adi K 😘 Meski pun ditulis dalam bahasa Inggris tapi masih sanggup dicerna alias yang level basic seperti saya nih kelar menamatkan buku ini dan gak ada keluhan otaknya mumet.  Beberapa ungkapan cinta dari buku Love Letters for The Future You yang saya suka  You don't know me (yet), But I feel like

Review Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan

" Ada saat ketika hidup penuh penderitaan. Atau ketika semua terasa berat dan hati rasanya patah. Dan ada kalanya juga kita ingin merebahkan diri di jalanan. Tapi, kita bisa bangkit. Manusia pasti bisa bangkit" Identitas Buku  Judul Buku : Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan - Kumpulan Refleksi Diri Agar Hidup Menjadi Lebih Menyenangkan  Penulis : Teruko Kobayashi  Alih Bahasa : Faizal Desain Sampul : Suprianto Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2022 Genre : Self-Improvement Baca buku melalui iPusnas Rating 🌟🌟🌟🌟 Perhatikanlah ilustrasi covernya yang minimalis tapi begitu menenangkan saat dipandang, seolah mewakili pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Teruko Kobayashi merupakan ahli kecantikan dari Jepang yang lahir pada tahun 1935. Sepak terjangnya dalam dunia kecantikan selama lebih dari 50 tahun menginspirasinya untuk membagikan kumpulan renungan berupa 25 hal yang boleh dan tak boleh dilakukan yang kelak dapat memudahkan kita dalam menjalani hidup. Mes

Pengalaman Luluran Sambil Massage di Siti Hawa Day Spa Bukittinggi

Punya teman yang suportif itu seru, vibesnya sangat positif. Saya dan si teman yang sering kupanggil Abun punya beberapa wish list yang kepengen kita wujudkan. Pelan-pelan yang tadinya sekadar wacana berubah jadi kenyataan. Seperti kepengen jadi mahasiswa, kayaknya hidup yang monoton perlu dikasi kejutan-kejutan yang bikin kita terpacu untuk memperbaiki diri. Mungkin, buat mereka yang pasif dan tak berani bermimpi, wish list yang sering kami ucapkan hanyalah ucapan sambil lalu. Namun, jauh di lubuk hati terdalam saya selalu meng-aminkan setiap wish list itu. Salah sekian dari wish list kami adalah kepengen menikmati sensasi luluran dan massage di Siti Hawa Day Spa. Kebetulan lokasinya berdekatan dengan rumah dan tempat kerja. Perihal biaya meski harus menunggu cukup lama, finally kesampean juga dimassage dan dilulur berasa jadi princess sehari.  Foto : MizzYani  Hari itu cerah, langit super terang benderang, jam 10 pagi sesuai dengan kesepakatan, kami meluncur ke Siti Hawa Day Spa. Oiy

(Beauty) Review Scarlett C-Power Serum Solusi untuk Kulit Kusam

Usia kepala tiga membuat saya sedikit was-was terutama menyangkut permasalahan kulit seperti timbulnya garis-garis halus, flek hitam hingga kadar kelembapan kulit yang sudah mulai berkurang. Kebayang nggak tuh kadang saya berasa seberat itu berkepala tiga. Heleh … over banget ya hehe  Emang kerjaaanku nggak bisa jauh-jauh bersinggungan sama sinar UV yang kebangetan jahatnya buat kulit wajah. Jujur, saya baru beberapa tahun punya kesadaran penuh untuk concern sama skin care. Tapi, tidak ada kata terlambat buat glowing meski butuh ketelatenan dan kesabaran ekstra. Nah, dari artikel yang saya baca terkait permasalahan kulit yang saya sebutin kayak di atas itu. Salah satunya produk skincare yang disarankan adalah dengan apply serum yang ada kandungan vitamin C. Dulu pas saya masih buta soal per-skinkeran dan tetek bengeknya, saya pake serum vitamin C yang asal aja. Eeh, bukannya glowing malah berminyak dan jerawatan serta perih tiap diaplikasikan. Sejak itu, saya stop daripada

Rambut Rontok Berkurang dengan Mustika Ratu Hair Oil Cem ceman

Mustika Ratu Hair Oil cemceman Buatku 2020  tahun paling absurd, aneh,  menjengkelkan, menyulut cemas, serta hari depan mengabur. Sekadar berharap malah ketar-ketir. Virus  Corona   sekeparat itu, banyak korban berjatuhan, banyak nyawa melayang sia-sia, ekonomi pun tergerus. Termasuk aku di antara sekian juta yang ikut merasakan imbasnya. Muncul pikiran aneh yang ujung-ujungnya overthinking , mempengaruhi mood, berefek ke rambutku yang sempat mengalami kerontokan . Kalau sehelai 2 helai gak masalah, yang bikin saya panik dan hampir senewen, kerontokan rambutku sudah masuk tahap tidak wajar. Rambut rontokku menginvasi mulai dari lantai ruang tamu sampai kamar mandi. Setiap kali nyisir atau pegang rambut gak pernah gak rontok. Sesekali wajar, tapi hampir setiap waktu, kebayang gak seberapa menipisnya rambut di kepala.  Mulailah aku  Googling produk perawatan rambut rontok,dan menemukan   Mustika Ratu   Hair Oil   Cem ceman , yang banyak direkomendasikan. Terbuat dari minyak

Renungan Awal Januari

Aku ingat dengan jelas euphoria yang melingkupi perasaanku saat tahu liburan sudah di depan mata. Yang artinya, aku diberikan jeda meski tak lama dari kebisingan dan hiruk-pikuk tempatku bekerja. Jangan bayangkan kalau aku akan dengan semangat menyusun rencana-rencana seru menyambut momen liburan. Aku belum dan tak terpikir ingin traveling. Atau mengunjungi teman lama sekadar berbagi kisah.  Pexels   Satu-satunya rencana liburan yang menyenangkan menurutku melakoni hidup yang santai, tanpa huru-hara, aku bisa bangun di pagi hari dengan tenang. Tanpa perlu memikirkan apakah aku sudah bangun tepat waktu ? Aku dilingkupi perasaan yang cukup damai. Aku menyesap kopi hitam hangat dengan tanpa ketergesa-gesaan. Setiap sesapan kopi kuhirup tanpa ambil pusing dengan apa yang mungkin akan terjadi dalam hidup.  Tampak tidak antusias dan ambisius. Sepertinya begitulah caraku bertahan dan tetap punya pandangan tidak sinis pada hidup. Karena, biasanya, aku susah mengendalikan pikiran un