Telaga tertancap pada muara hatinya, pernah gemuruh menerpa, namun tak sempat hasilkan gelombang, hanya riak di tepiannya. |
Nun di seberang sana, hatimu bara api, entah sampai kapan ?
Ia melupa, engkau gigih mengingat
Ia lapang, hatimu penuh sekat
Tak tahu bagaimana leluasa melepas
Di hatimu penuh bara yang gigih kau ikat
Bagimu, lukamu lebih utama
Kau lupa, kata-katamu bagai bara dalam sekam
Ia pun sama adanya denganmu
Punya hati serapuh adanya hatimu
Jadi, setelah kata-kata tajam penuh bara ditujukan padamu, bukankah perih ?
Kau melihat lukamu saja, kau lupa seberapa dalam kata-katamu tajam mencipta luka
Bagus kak puisinya
BalasHapusWah, beneran ? Makasih Mayuf 😁
Hapusorang yang punya hati membara, tangguh akan segala rintangan. mungkin seperti itu
BalasHapusTergantung mas. Kalo menyimpan bara di hati berabe itu .
HapusMakasih mas Intan sudah berkunjung 😁
Saya selalu suka membaca puisi dan sajak yang ditulis seseorang, indah. Walaupun terkadang tak faham maknanya bagaimana hehee
BalasHapusKarena puisi biasanya merupakan perwakilan isi hati penulisnya Mas. Beberapa ada yang menggunakan diksi yang sulit dipahami tapi indah.
HapusMakasih sudah berkunjung ya Mas Dodo. Salam kenal 😁
Wah, bagus puisinya kak. Jadi pengen belajar buat puisi hehe
BalasHapusMakasih Kak Latifa 😍
HapusHayuk bikin puisi, kamu pasti bisa 😅