Langsung ke konten utama

Review Buku The Geography Of Love : Keliling Dunia Mencari Makna Cinta

Buku The Geography Of Love gak pernah masuk ke dalam list bacaan saya. Semua terjadi tiba-tiba, begitu saja tanpa terduga. Asiiiik ...


Identitas Buku
Judul Buku : The Geography Of Love
Penulis : Peter Theisen
Penerjemah : Amanda Clara
Penerbit : Qanita
Tahun Terbit : 2016
Tebal Buku : 397 halaman
Baca Melalui iPusnas
Rating : 🌟🌟🌟🌟

Terkadang, saya menerapkan cara random dalam memilih bacaan. Nggak perlu cari tahu siapa penulisnya. Nggak kenal seperti apa bukunya. Yang penting download e-booknya via iPusnas. Silakan nikmati pengalaman membaca tanpa baca review, dan nyatanya cara random saya kali ini  gak mengecewakan. Justru, saya mendapatkan pengalaman menyenangkan selama membaca pengalaman Peter Thiensen keliling dunia. 

Satu-satunya penulis perjalanan yang saya suka adalah Mas Agustinus Wibowo. Jadi, saya cukup berharap Peter Theisen seenggaknya akan punya cara bercerita ala Mas Agustinus Wibowo, penulis perjalanan favoritku. Tinggi sekali ekspektasi saya, hehe 

Peter Thiensen menjawab keraguan-raguan saya dengan menyuguhkan kisah perjalanan yang sangat berbobot. Tak salah, karena dia merupakan lulusan Etnologi yang fasih berbicara dalam 4 bahasa, Inggris, Spanyol, Prancis, dan Swahili.  

Sinopsis The Geography Of Love 

Berangkat, dari pertanyaanya tentang apa itu cinta ? Benarkah makna setiap cinta sama saja atau berbeda ? Peter Theisen pun berkeliling ke beberapa negara dengan tradisi budayanya yang unik. Di negara Georgia, masih ditemukan tradisi penculikan calon pengantin. Di Kolombia ia menyaksikan sebuah fenomena ilusi kecantikan wanita dan kuatnya pengaruh Machoisme. Di benua Afrika tepatnya, negara Zanzibar, yang 98 persen penduduknya beragama Islam, ia justru dimuliakan. Di Indonesia yaitu di Sumatera Barat, ia berdecak kagum pada sistem Matrilineal. Dan di Polinesia, ia merasakan pengalaman tidak terduga. 

Review Buku The Geography Of Love

Perjalanan seharusnya membuat kita belajar sesuatu dari tempat yang kita kunjungi. Ada kisah yang kita bawa pulang. Bukan sekadar jeprat-jepret narsis tapi giliran ditanya seluk beluk tentang tempatnya, malah gak tahu sama sekali. Banyak kan nemu yang kayak gini ? Hehe

Bagiku judulnya tidak meyakinkan, hampir membuatku menyesal, tapi setelah kubuka bukunya dan membaca kisah Peter Theisen, saya pun terlarut. Betah sampai akhir. Malah bela-belain begadang saking penasaran dengan petualangan Peter Keliling dunia mencari makna cinta. 

Pandangan Peter Thiensen tentang Perempuan 

Tidak semua tradisi menguntungkan perempuan. Di Georgia, hati saya terenyuh, miris demi menyadari begitu burukny dampak tradisi penculikan calon pengantin. Perempuan diculik, dipaksa, dilecehkan, serta kehilangan keperawanannya. Tak bisa memilih dan menentukan nasibnya, hanya bisa pasrah. 

Yang bikin kesal, dengan kondisi demikian , pria di Georgia sangat menuntut keperawanan. Alhasil, klinik selaput dara sangat diminati terutama bagi korban penculikan calon pengantin. 

Semua demi memenuhi tuntutan kaum pria. What the hell !!!

Lagi-lagi, di Kolombia, perempuan berlomba-lomba melakukan operasi anggota tubuh tertentu demi menyenangkan kaum Adam. Perempuan bagai objek saja. Hal yang dikeluhkan Peter Thiensen, kenapa tidak mencintai dirimu apa adanya ? 

Bagian menarik, ketika Peter Theisen mendebat Mery, guidenya selama di Sumatera Barat. Di beberapa kesempatan, Mery menunjukkan sikap tidak bersahabat dan memandang rendah perempuan yang tidak mengenakan jilbab. Menurutnya, jilbab akan menghindarkan perempuan dari pelecehan. 

Tidakkah kau berpikir bahwa itu semua adalah masalah para pria? Tidakkah kau berpikir bahwa seorang pria juga bisa menghargai seseorang wanita walaupun dia tidak mengenakan kerudung? Masalahnya justru terletak dalam kepala para pria? Dan, merekalah yang mengharuskanmu mengenakan kerudung.

Nggak bisa gak sepakat. Bukan berarti saya kebarat-baratan. Sebagai perempuan yang mengenakan jilbab, nyatanya saya masih saja mengalami pelecehan. Artinya, yang bermasalah itu di laki-laki bukan perempuan. Laki-laki harusnya ditanamkan ke dalam benaknya untuk menghargai perempuan. 

Cukup terganggu dengan sikap Mery yang tidak simpatik dan menghargai pilihan perempuan lain. Hanya karena mereka berbeda tak berarti kita menilai diri paling tinggi dan merendahkan yang lain. Dalam Islam wajib hukumnya mengenakan jilbab, tapi tak lantas tajam lidah kita menghina perempuan yang masih belum mengenakan jilbab. Semua butuh proses. Untuk sampai pada pemahaman itu jalannya berliku, tidak sama. Mungkin sekarang masih belum tapi suatu saat Insya Allah. 

Tempat yang paling berkesan

Ketika ditanya manakah dari kelima tempat yang paling ia sukai. Peter Theisen menjawab Sumatera Barat. Keramahan masyarakat minang serta kentalnya Matrilineal yang memihak perempuan membuatnya terpukau. Sebuah perjalanan yang ingin ia ulangi di lain waktu. 

Quote Favorit

Kita seharusnya menjaga sisi kemanusiaan kita dengan menghargai sesama dan belajar lagi bersikap tulus. Merasakan dan mengalami cinta. Karena jika cinta telah hilang, apa gunanya uang ?

Kehidupan manusia tidak akan pernah cukup untuk mempelajari cinta. Aku bisa saja melakukan perjalanan selama 10 tahun, tapi tetap pertanyaanku lebih banyak daripada jawabannya. 

Kesimpulan

Harus banget baca buku The Geography Of Love. Bertualang keliling dunia sambil belajar memahami makna cinta itu sendiri. Cinta terhadap budaya, agama, tanah air dan terutama cinta pada sesama perempuan yang masih mengalami penindasan.

Komentar

  1. Kadang, baca buku itu nggak melulu harus tau penulisnya. Ketika ke-ramdom-an datang dan tertarik sama sinopsis atau judulnya, pilihan itu gak pernah salah heheh.. Review-nya menarik, jadi pengen baca bukunya. Makasih sudah menambah buku rokendasi buat dibaca tahun ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama halnya kalo traveling yah kak sesekali bolehlah gak pake peta. Eits ...
      Makasih sudah mampir ya kak Vindri 😁

      Hapus
  2. Buku yang bagus buat di baca nih

    BalasHapus
  3. bagus memang
    dengan menyambangi negara lain maka akan dijumpai pula adat kebiasaan baru yang mungkin di tempat lainnya terdengar aneh..tapi malah biasanya kita jadi tau filosofi filosofinya..dan itu yang membuat otak kita terus terisi berbagai macam pandangan..menarik sih..terlebih ini banyak menyangkut tentang esensi wanita ya..trutama yang hal hal unik di 4 negara berbeda sebagai examplenya di atas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebuah pengalaman membaca yang penuh gizi, cukup dengan buka buku, kita serasa ikut tualang ke berbagai negara yang dikunjungi si Penulis.

      Hapus
  4. Haloo mbak, nampaknya bukunya menarik nih. Saya kira tadi buku tentang geografi, buku tentang alam, benua, pulau, dsb. ternyaata bukann ya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mas Dodo ...
      Kok samaan yah ? Saya awalnya juga mikir ini buku tentang geografi loh. Berarti bener, don't judge a book by It's cover, harus dibaca dulu hehe ...
      Bukunya menarik kok Mas dan gak berat.

      Hapus
  5. Aku belum baca bukunya Peter theisen ini Mbak Yani, tapi sepertinya menarik ya melihat ia keliling dunia, dari Georgia, Kolombia, sampai Sumatra barat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat menarik Mas Agus. Peter Thiensen menceritakan kisah perjalanannya dengan jenaka. Jadi, gak bosen. Trus, dapat insight baru juga

      Hapus

Posting Komentar

Popular Posts

Review Buku : Love Letters for the Future You - Adi K

Identitas Buku Judul Buku : Love Letters for the Future You Penulis : Adi K Penerbit : PT Elexmedia Komputindo Tahun terbit : 2019 Tebal Buku : 192 Baca Buku di : iPusnas Menutup penghujung Februari dengan bacaan penuh cinta, seperti kebiasaanku dalam memilih bacaan, impulsif tanpa perlu repot nyari tahu latar belakang si penulis atau seperti apa review dari pembaca. Yang jelas kepengen baca saja.  Berbekal minim info tentang si penulis, saya tidak punya ekspektasi berlebih. Buku puisi eeeh bukan, ralat ini bukan buku puisi melainkan "Just a collection of notes and letters I write on my mind but I never had the chance to show it to you. Until now" begitu penjelasan Adi K 😘 Meski pun ditulis dalam bahasa Inggris tapi masih sanggup dicerna alias yang level basic seperti saya nih kelar menamatkan buku ini dan gak ada keluhan otaknya mumet.  Beberapa ungkapan cinta dari buku Love Letters for The Future You yang saya suka  You don't know me (yet), But I feel like

Review Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan

" Ada saat ketika hidup penuh penderitaan. Atau ketika semua terasa berat dan hati rasanya patah. Dan ada kalanya juga kita ingin merebahkan diri di jalanan. Tapi, kita bisa bangkit. Manusia pasti bisa bangkit" Identitas Buku  Judul Buku : Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan - Kumpulan Refleksi Diri Agar Hidup Menjadi Lebih Menyenangkan  Penulis : Teruko Kobayashi  Alih Bahasa : Faizal Desain Sampul : Suprianto Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2022 Genre : Self-Improvement Baca buku melalui iPusnas Rating 🌟🌟🌟🌟 Perhatikanlah ilustrasi covernya yang minimalis tapi begitu menenangkan saat dipandang, seolah mewakili pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Teruko Kobayashi merupakan ahli kecantikan dari Jepang yang lahir pada tahun 1935. Sepak terjangnya dalam dunia kecantikan selama lebih dari 50 tahun menginspirasinya untuk membagikan kumpulan renungan berupa 25 hal yang boleh dan tak boleh dilakukan yang kelak dapat memudahkan kita dalam menjalani hidup. Mes

Pengalaman Luluran Sambil Massage di Siti Hawa Day Spa Bukittinggi

Punya teman yang suportif itu seru, vibesnya sangat positif. Saya dan si teman yang sering kupanggil Abun punya beberapa wish list yang kepengen kita wujudkan. Pelan-pelan yang tadinya sekadar wacana berubah jadi kenyataan. Seperti kepengen jadi mahasiswa, kayaknya hidup yang monoton perlu dikasi kejutan-kejutan yang bikin kita terpacu untuk memperbaiki diri. Mungkin, buat mereka yang pasif dan tak berani bermimpi, wish list yang sering kami ucapkan hanyalah ucapan sambil lalu. Namun, jauh di lubuk hati terdalam saya selalu meng-aminkan setiap wish list itu. Salah sekian dari wish list kami adalah kepengen menikmati sensasi luluran dan massage di Siti Hawa Day Spa. Kebetulan lokasinya berdekatan dengan rumah dan tempat kerja. Perihal biaya meski harus menunggu cukup lama, finally kesampean juga dimassage dan dilulur berasa jadi princess sehari.  Foto : MizzYani  Hari itu cerah, langit super terang benderang, jam 10 pagi sesuai dengan kesepakatan, kami meluncur ke Siti Hawa Day Spa. Oiy

(Beauty) Review Scarlett C-Power Serum Solusi untuk Kulit Kusam

Usia kepala tiga membuat saya sedikit was-was terutama menyangkut permasalahan kulit seperti timbulnya garis-garis halus, flek hitam hingga kadar kelembapan kulit yang sudah mulai berkurang. Kebayang nggak tuh kadang saya berasa seberat itu berkepala tiga. Heleh … over banget ya hehe  Emang kerjaaanku nggak bisa jauh-jauh bersinggungan sama sinar UV yang kebangetan jahatnya buat kulit wajah. Jujur, saya baru beberapa tahun punya kesadaran penuh untuk concern sama skin care. Tapi, tidak ada kata terlambat buat glowing meski butuh ketelatenan dan kesabaran ekstra. Nah, dari artikel yang saya baca terkait permasalahan kulit yang saya sebutin kayak di atas itu. Salah satunya produk skincare yang disarankan adalah dengan apply serum yang ada kandungan vitamin C. Dulu pas saya masih buta soal per-skinkeran dan tetek bengeknya, saya pake serum vitamin C yang asal aja. Eeh, bukannya glowing malah berminyak dan jerawatan serta perih tiap diaplikasikan. Sejak itu, saya stop daripada

Rambut Rontok Berkurang dengan Mustika Ratu Hair Oil Cem ceman

Mustika Ratu Hair Oil cemceman Buatku 2020  tahun paling absurd, aneh,  menjengkelkan, menyulut cemas, serta hari depan mengabur. Sekadar berharap malah ketar-ketir. Virus  Corona   sekeparat itu, banyak korban berjatuhan, banyak nyawa melayang sia-sia, ekonomi pun tergerus. Termasuk aku di antara sekian juta yang ikut merasakan imbasnya. Muncul pikiran aneh yang ujung-ujungnya overthinking , mempengaruhi mood, berefek ke rambutku yang sempat mengalami kerontokan . Kalau sehelai 2 helai gak masalah, yang bikin saya panik dan hampir senewen, kerontokan rambutku sudah masuk tahap tidak wajar. Rambut rontokku menginvasi mulai dari lantai ruang tamu sampai kamar mandi. Setiap kali nyisir atau pegang rambut gak pernah gak rontok. Sesekali wajar, tapi hampir setiap waktu, kebayang gak seberapa menipisnya rambut di kepala.  Mulailah aku  Googling produk perawatan rambut rontok,dan menemukan   Mustika Ratu   Hair Oil   Cem ceman , yang banyak direkomendasikan. Terbuat dari minyak

Renungan Awal Januari

Aku ingat dengan jelas euphoria yang melingkupi perasaanku saat tahu liburan sudah di depan mata. Yang artinya, aku diberikan jeda meski tak lama dari kebisingan dan hiruk-pikuk tempatku bekerja. Jangan bayangkan kalau aku akan dengan semangat menyusun rencana-rencana seru menyambut momen liburan. Aku belum dan tak terpikir ingin traveling. Atau mengunjungi teman lama sekadar berbagi kisah.  Pexels   Satu-satunya rencana liburan yang menyenangkan menurutku melakoni hidup yang santai, tanpa huru-hara, aku bisa bangun di pagi hari dengan tenang. Tanpa perlu memikirkan apakah aku sudah bangun tepat waktu ? Aku dilingkupi perasaan yang cukup damai. Aku menyesap kopi hitam hangat dengan tanpa ketergesa-gesaan. Setiap sesapan kopi kuhirup tanpa ambil pusing dengan apa yang mungkin akan terjadi dalam hidup.  Tampak tidak antusias dan ambisius. Sepertinya begitulah caraku bertahan dan tetap punya pandangan tidak sinis pada hidup. Karena, biasanya, aku susah mengendalikan pikiran un