Langsung ke konten utama

Yang Dirindukan Saat Ramadan

Foto : Pixabay 

Sejak kecil, Ramadan kusambut dengan euforia khas anak kecil, penasaran seperti apa yaa rasanya menahan diri untuk gak makan dan minum hingga adzan Maghrib berkumandang. Sepertinya, hobi menantang diri sendiri sudah di mulai kala itu. Belajar puasa sejak umur 5 tahun, masih belum full, masih suka nyuri kesempatan ngemil, namanya juga masih bocah hehe ... Beranjak ke usia 6 tahun, udah tau bagaimana cara mengakali nafsu sendiri yang meronta-ronta kepengen makan atau meneguk segelas air dingin. Caranya banyak beraktivitas di kasur alias molor menjelang adzan Maghrib. Haha ... Tapi, biasanya dua hari Ramadan, selebihnya, lebih banyak maen sama teman-teman sebaya. Justru ini yang menyenangkan, banyak ketawa, banyak main, dan tau-tau udah masuk waktu berbuka. 

Tentunya, Ramadan punya arti berbeda setelah dewasa. Ibadah wajib ini tak lagi sekadar menahan makan dan minum saja tapi berlanjut dengan pemahaman mendalam. Selama Ramadan, jadwal kerja tidak sepadat sebelumnya, punya waktu longgar, saya manfaatkan untuk kembali belajar tentang seluk beluk terkait puasa. Meski sejak kecil terbiasa di lingkungan agamis, tapi entah kenapa saya masih merasa pengetahuan agama Islam saya belumlah cukup. Setidaknya, ketika ada sesuatu yang bentrok, saya mampu menghargai dan menerima dengan lapang bahwa perbedaan tak jadi kendala. 

Namun, tak sekadar berlomba-lomba berbuat kebaikan serta peningkatan dalam beribadah, Ramadan pun menyimpan kisah-kisah menggelitik yang bawa kehangatan serta kerinduan yang terus hinggap dalam dada setiap kali Ramadan menyapa.

Saya mengingat dengan jelas, flashback sejenak, dan saya tahu persis momen Ramadan saat saya masih bocah merupakan Ramadan yang paling berarti dan sangat saya rindukan. 

Berbuka Puasa bersama Keluarga 

Sebagai anak Tunggal, suasana di rumah saya terbilang nggak serame di rumah lain. Hanya ada Papa, nenek dan Tante. Dulu saya tidak pernah mengganggap momen ini berkesan. Biasa aja. Sampai suatu hari, kala kehidupan terus berlanjut, satu per satu semua momen indah itu lenyap. Waktu merubah semuanya . Menjadi dewasa kerap membuat saya menitikkan air mata kala disergap rasa rindu. Yah, rindu kebersamaan kala berbuka bersama keluarga. Tak lengkap. Tak sempurna. Tapi, sungguh andai bisa memutar waktu saya mau berada bersama mereka lagi. 

Shalat Tarawih bersama teman-teman

Pasti semua sepakat, ini momen yang paling ditunggu-tunggu selama Ramadan. Izin dari rumah sih mau shalat tarawih, eeh boro-boro ibadah, yang ada sibuk ngerumpi, ngomentarin yang ceramah sambil ngemil, trus sampahnya ditarik dibawah karpet sholat. Astaghfirullah ... Jahiliyah banget kelakuan. Trus, yang paling ngeselin itu bikin rusuh pas sholat tarawih. Pernah nggak sih kamu nyobain pake satu sarung bertiga ? Yaiyalah, pada jatuh haha ... Karena gak kepengen ketahuan, biasanya sebelum rakaat terakhir kita kabur buat nge-bakso. Hehe 

Yang paling males di suruh nyatet ceramah selama Ramadan. Capek tauk ngantri dapetin stempel. Karena kebanyakan ceramahnya gak terlalu menarik, dan cenderung itu-itu aja. Saya dan teman-teman menciptakan obrolan sesama kami aja. Trus, dari rumah, saya menyalin catatan ceramah dari selebaran Sholat Jumat. Tinggal minta tolong teman buat antri stempel. Sebuah trik culas tak bercela. Hoho

Gak terlalu banyak sih tapi punya kesan mendalam buat saya. Saking berkesannya, saya mengingat memori di masa kecil dengan sangat rapi. Kenakalan, gelak tawa, serta kegembiraan menyambut Ramadan saat masih kecil menjelma kenangan terindah buat saya. 

Komentar

Popular Posts

Rambut Rontok Berkurang dengan Mustika Ratu Hair Oil Cem ceman

Mustika Ratu Hair Oil cemceman Buatku 2020  tahun paling absurd, aneh,  menjengkelkan, menyulut cemas, serta hari depan mengabur. Sekadar berharap malah ketar-ketir. Virus  Corona   sekeparat itu, banyak korban berjatuhan, banyak nyawa melayang sia-sia, ekonomi pun tergerus. Termasuk aku di antara sekian juta yang ikut merasakan imbasnya. Muncul pikiran aneh yang ujung-ujungnya overthinking , mempengaruhi mood, berefek ke rambutku yang sempat mengalami kerontokan . Kalau sehelai 2 helai gak masalah, yang bikin saya panik dan hampir senewen, kerontokan rambutku sudah masuk tahap tidak wajar. Rambut rontokku menginvasi mulai dari lantai ruang tamu sampai kamar mandi. Setiap kali nyisir atau pegang rambut gak pernah gak rontok. Sesekali wajar, tapi hampir setiap waktu, kebayang gak seberapa menipisnya rambut di kepala.  Mulailah aku  Googling produk perawatan rambut rontok,dan menemukan   Mustika Ratu   Hair Oil   Cem ceman , ...

Keseruan Wardah Days Out Goes to Bukittinggi

Saya cukup sering dapat pertanyaan, kenapa masih betah bertahan dengan pekerjaan yang sama? Apa tidak bosan dan jenuh? Nggak ,karena kerjaannya dibayar. Meskipun, nominalnya tak berlimpah, tapi cukup untuk hidup. Bisa nabung dikit-dikit. Bisa self reward dengan beli buku tiap bulan dan makan enak sekali sebulan. Termasuk ikut event seru yang diadain sama Wardah Beauty Padang. Nikmat Tuhan mana lagi yang hendak hamba dustakan ?? Hehe  Lagi bosan dan pengen have fun eeh tanpa sengaja saya nemu info event Wardah Days Out Goes to Bukittinggi di Instagram Tanggal Merah Coffee & Eatery. Challenge-nya menarik seperti touch up with bestie, healing wall, remember me dan fun clay workshop. Untuk ikutan, perlu registrasi dan ada dua pilihan mau HTM-nya 45K atau 25K.  Foto: Instagram Tanggal Merah Kalau saya milih yang HTM 45K. Lumayan dapat free Coffee dari Tanggal Merah Coffee & Eatery, produk Wardah worth to 105k (Wardah colorfit cream blush, Wardah ligh...

Review Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar - Tere Liye

Hampir 6 tahun lamanya, saya memutuskan berhenti membaca buku-buku karya Tere Liye . Bukan karena karyanya jelek. Melainkan, saya ingin eksplorasi karya penulis lain. Rasanya, hidup terlalu singkat, bila hanya dihabiskan membaca satu karya penulis saja. Mulailah saya bertualang dan mengoleksi berbagai buku yang menarik perhatian dan memperkaya wawasan dan sudut pandang.  Hingga suatu hari, terbitlah novel karya Tere Liye yang berjudul Teruslah Bodoh Jangan Pintar. Novel yang rilis tanggal 1 Februari 2024 bertepatan dengan suasana menjelang pemilu.  Jujur, saya sama sekali belum tertarik untuk membeli. Sekadar saya lirik di akun IG Tere Liye. Sampai saya ke-trigger oleh twit dari Ernest Prakasa yang memposting novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar karya Tere Liye. Kaget dan nggak nyangka ! Ernest Prakasa baca novel Tere Liye !!!! Review-nya ini novel yang sungguh berani. Terlalu berani. Salut .  Saya pun penasaran. Apakah novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar akan se...

Buku Filosofi Teras, Mental Tangguh Menghadapi Dinamika Hidup

Apa kabar ? Masihkah semangatmu nyala? Atau terendap dalam kubangan emosi negatif ? Kenalan yuk sama buku filosofi teras , siapa tahu dengan membaca buku ini bisa mengubah persepsimu tentang musibah yang kamu alami serta emosi negatif yang belum mampu dikendalikan seperti rasa cemas, khawatir hingga depresi.  Judul Buku : Filosofi Teras Penulis : Henry Manampiring Penerbit : Kompas  Terbit : Tahun 2018 Jumlah: 344 halaman Rating 🌟🌟🌟🌟 Baca melalui iPusnas Ternyata, sumber itu semua letaknya di pikiran kita. Kebiasaan kita yang suka mendramatisir kesedihan dan berlarut-larut di di dalamnya, memicu emosi negatif, yang bikin hidup tidak tenang. Kita senantiasa dirong-rong oleh kekhawatiran yang kita ciptakan sendiri. Padahal, belum tentu terbukti juga, kan ? Some things are up to us, some things are not up to us - Epictetus Karena itu, melalui buku  Filosofi Teras, Om Piring sapaan akrab penulis, menganjurkan kita harus mencoba belajar mengendalikan pikiran me...

Review Buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim

[ Review Buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim ] Buku merupakan tempat pelarian ternyaman yang saya pilih. Setiap kali lelah dengan ekspektasi yang seringnya ketinggian, cemas sama masa depan, khawatir dengan opini orang lain atau kesal dan kecewa ketemu orang-orang yang bikin emosi. Ajaibnya, dengan buku kayak punya teman cerita, teman diskusi yang asyik dan nyambung. Boro-boro di dunia nyata, susah ketemunya. Hehe  Sama halnya, saat saya baca Buku The Things You Can See Only When You Slow Down ini, berisi pesan-pesan singkat seperti kutipan bijak dan essai sederhana namun bermakna. Saking sukanya, buku ini sudah berkali-kali saya baca ulang. Tapi, baru kali ini, saya sempat mereview buku yang terjual  lebih dari 3 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.  Buku ini mengulas segala aspek kehidupan sehingga wajar kamu pun bakal merasa relate dengan 8 Bab yang dijabarkan yakni Bab 1 : Istirahat, Bab 2 : Keber...

Belajar Bahasa Asing Adalah Caraku Mencintai Otak

Foto : Pexels Image Saya teringat, ucapan Haraboji Sim Deok-Chul di drakor Navilerra, " sesuatu yang kausimpan lama bisa menumpul. Mulai saja. Paksakan saja meski kau belum siap ". Seringkali, saya berlindung di balik kata tidak siap, belum siap atau belum waktunya hingga kemampuan berbahasa asing saya menguap begitu saja tertelan waktu.  Flashback ke jaman masih remaja, bahasa Inggris merupakan bahasa yang membuat saya rela mengorbankan waktu bermain. Begitu terlena saya pada tuturan bahasa yang sama sekali asing di kuping namun memiliki daya magis. Membuat saya kala itu bermimpi dengan menguasai bahasa asing saya bisa melihat dunia, tak sebatas tempat kedua kaki ini berpijak, dapat bersinggungan dengan budaya lain, ragam warna kulit. Yang saya tahu ketika itu, bahasa Inggris merupakan bahasa dunia, ia menjadi jembatan komunikasi antar negara dengan latar belakang yang berbeda.  Saya ingat dengan jelas, betapa luar biasanya semangat yang saya kerahkan ketika itu....