Suatu hari, saya pernah mengajukan keluh kesah, di antara penat menjalani rutinitas pekerjaan yang serba monoton, saya berucap, Tuhan ... Betapa menyenangkannya terlepas dari semua rutinitas menjemukan ini. Saya leluasa duduk santai berhari-hari di rumah. Membaca buku. Menulis jurnal. Menonton drama Korea. Menyesap kopi hitam pekat. Menghabiskan waktu berbincang lebih banyak dengan Papa tersayang. Betapa melegakannya bila saya tak usah banting tulang mengumpulkan uang sekadar menyambung hidup untuk hari depan. Hmm ...
Tanpa saya sadari, beberapa hari kemudian, Pandemi menggila. Banyak korban berjatuhan di seluruh dunia. Tempat saya bekerja pun terkena imbas. Seketika, saya menyesali keluh kesah di sore itu. Andai boleh memutar waktu saya lebih memilih menikmati kesibukan ketimbang duduk santai berhari-hari.
Setahun belakangan bukanlah hal mudah bagi kita semua. Pandemi menghadapkan kita pada situasi pelik. Kehilangan orang-orang tercinta, diberhentikan dari pekerjaan, keuangan yang terancam bangkrut, hingga gerak kita pun terbatas. Kita tak lagi leluasa bergerak seperti sebelumnya. Tak jarang, kita dihinggapi perasaan was-was setiap kali berada di ruang publik. Alhasil, kita pun memilih diam saja di rumah. Setidaknya, itu satu-satunya cara menyelamatkan diri dari sergapan Corona.
Situasi yang tak menyamankan itu, tentu saja membuat saya tidak tenang. Seperti apakah masa depan saya kelak? Pekerjaan seperti apa lagi yang harus saya coba demi menghasilkan rupiah ? Dalam kekalutan pikir, saya mulai melirik koleksi buku-buku lama. Minimal dengan membaca buku saya dapat mengalihkan pikiran-pikiran buruk yang menggerogoti kesehatan mental saya.
Saya punya banyak koleksi buku, dari berbagai penerbit, termasuk terbitan buku-buku Gramedia, yaitu trilogi The Lord Of The Ring - J.R.R Tolkien dan The Chronicles Of Narnia. Bacaan dengan tema fantasi ini sangat saya butuhkan. Pikiran saya lebih rileks. Saya terhanyut dengan petualangan-petualangan mendebarkan serta keberanian mereka yang menumbuhkan semangat yang hampir redup.
Selama beberapa hari saya seolah-olah terhisap ke dalam petualangan Frodo Cs serta dunia Narnia. Menyenangkan. Bawa suka cita. Andai Aslan itu menjelma nyata, saya harap ia mengenyahkan coronces menyebalkan ini. Hehe
Suka cita itu pun mendapatkan tantangan. Diri ini memerlukan bacaan yang tak sekadar menyenangkan tapi sekaligus menenangkan. Pilihan jatuh pada buku berjudul The Alchemist - Paulo Coelho. Pada halaman pertama, tertera keterangan tanggal dan tahun yang sengaja saya tulis, 1 Mei 2007. Seketika, saya diajak bernostalgia, mengingat kembali perjuangan saya mendapatkan buku inspiratif ini. Yah, setiap kali saya butuh penyemangat, The Alchemist menjadi pilihan utama. Banyak sekali quotes yang menginspirasi saya dan tak jarang melecut semangat diri.
Paulo Coelho menulis, rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan tetes-tetes air di sendokmu.
Saya tertegun, selama ini, saya telah membiarkan diri terpapar energi negatif, saya melupakan kebaikan-kebaikan lain yang Tuhan berikan.
Buku tak sekadar untaian kata-kata indah, ia adalah jendela ilmu pengetahuan, penguat di kala dunia mengabaikanmu, penyemangat di kala kesedihan menyapa. Setahun belakangan tak akan terlewati dengan baik andai saya tak menenggelamkan diri pada bacaan. Nyatanya, buku membantu saya beradaptasi pada situasi serba tak tentu.
Halo mba, salam kenal ya, kayaknya ini kali pertama aku mampir ke blog ini.
BalasHapusJujur aja aku termasuk orang yg males banget baca mba, tapi sekalinya naiksir sama judul pasti baca sampe habis hihihi.
Setelah melahirkan aku beli banyak buku parenting dan udah kubaca semua, itu suatu pencapaian terbesar karna aku emang ga suka baca buku hahahha
Halo mbaa Ursula ... Bener gak sih manggil namanya gini ? Hehe makasih mbaa sudah berkunjung, salam kenal yaa 😁
HapusWah, itu buktinya, mbaa udah doyan baca hehe ...
Yang bikin enggak suka baca mungkin karena belum nemu bacaan yang cocok dengan apa yang disukai. Nggak harus punya bacaan seperti orang lain juga kok mba. Apa pun pilihan bacaannya tidak masalah. Yang penting mbaa sudah mau baca buku hehe
Semoga pandemi ini segera berlalu yaa. Semoga mba juga dimudahkan rejekinya dan kembali mendapatkan kesibukan (karena pekerjaan) 😊😊
BalasHapusMbaa, itu buku2ny favorit saya semua. Mulai dr Alchemist, sampai Narnia. Membaca cerita fantasi jg salah satu cara aku untuk escape dr segala rutinitas. Dan saya setuju, kalau udah tenggelam ke cerita sebuah buku, jd berasa dpt pompaan semangat 😊
Amiiin mbaa ... Makasi doanya mbaa Thessa , saya terharu 😭
HapusAsiiik bacaan favorit kita samaan , toast virtual dulu Yuuuk hehe
Baca buku fantasi escape paling pas mbaa bikin lupa sejenak sama kenyataan hehe
Makasii mbaa Thessa udah mampir 😁