Langsung ke konten utama

5 Tempat Liburan Favorit

Saya senang punya kesibukan, setidaknya mengalihkan pikiran absurd saya yang bikin semesta saya menjadi muram. Itu kenapa saya menikmati bangun sepagi buta lantas pulang mendekati senja. Namun, kita manusia pasti menginginkan terlepas sejenak dari rutinitas. Saya pun begitu. 

Semboyan kerja ... kerja ... Hanya bagus bagi mereka yang berbakat ambisius dan berpikir bahwa dunia tak lama lagi berakhir. Hehe ... 

Bagi pekerja seperti saya, akhir pekan adalah milik saya seutuhnya. Tak ingin direcoki urusan kerjaan, sebisa mungkin putus koneksi. Saya butuh menjernihkan isi kepala, merapikan pikiran, duduk merenung sambil mengamati sekitar, atau larut dalam obrolan mendalam dengan teman terpilih. Semua itu bisa saya dapatkan kala menjejak di tempat yang tak bersinggungan dengan kerjaan. 

Omong-omong, baru sadar, nulis rada serius, mau nge-banyol tapi nggak bakat. Yasudah ... Nulis jangan ribet !!! 

Owkay, saya ringkas nih 5 Tempat Libur Favorit di Bukittinggi dan sekitarnya. Gak terlalu jauh dari tempat saya berada. Irit dana tapi bawa kepuasan melimpah di hati. 

Ngarai Sianok
Siapa pun yang berkunjung ke Bukittinggi, pasti pernah setidaknya sekali seumur hidup dibikin takjub dengan bentang alam serta susunan bebukitan dengan tebing curam, dibawahnya dialiri batang Sianok. Sungguh tempat yang sempurna bagi si penyuka jalan kaki seperti saya. 

Ngarai Sianok bisa dinikmati dengan berbagai cara. Kalo nggak mau berpeluh keringat, sekadar duduk diem kayak menhir, liat pemandangan, bonus liat sekawanan kera , boleh pilih Taman Panorama Ngarai Sianok. 
Tapi, buat saya, itu membosankan. Apaan duduk diem kayak menhir trus poto-poto doank ? Gak deh, makasih. Paling seru tuh bersimbah keringat, jalan kaki menuruni lembah. Selain bakar kalori, mata kita akan dimanjakan dengan bentang alam yang bisa diliat lebih dekat. Favorit saya main air di batang Sianok, terutama yang dekat Taruko, airnya super jernih, rekomen sekali. Trus kalo laper gimana ? Tenang, banyak pilihan tempat makan di sini, tinggal pilih dan sesuaikan sama budget kamu sendiri yaa atau kalo mau irit bawa bekal dari rumah, anggap aja lagi piknik. Hehe 

Jam Gadang
Tempat paling nyaman untuk berghibah haha ... Biasanya, setiap akhir pekan, di tanggal tua pasti nongkrong di pelataran Jam Gadang. 

Menara jam ini merupakan landmark kebanggaan orang Bukittinggi, memiliki tinggi 26 m, dibangun pada tahun 1926-1927, selesai dibangun pada 1932. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda Wihelmina untuk sekretaris kota Fort de kock (nama lain Bukittinggi). Yang bikin rancangan arsitekturnya adalah Yazid Rajo Mangkuto. 

Kalau mau duduk tenang, bebas menghirup udara segar dan merasakan kesejukan ala kota Bukittinggi, datangnya pagi-pagi, masih sepi dan gak banyak pengunjung. 

Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan 
Berdiri sejak jaman penjajahan, membuat kebun bintang ini masuk jajaran kebun binatang tertua di Indonesia. 

Sejak kecil sampai di usia yang sudah tak belia namun menolak dibilang tua, kebun binatang jadi tempat pelarian favoritku. Aksesnya gampang, dekat pusat kota. Harga tiketnya lumayan bikin lu manyun. Mana pake Brizzi. Sebel kalo dinget-inget. Kudu keluar duit plus kartunya 20.000. wuih ... Kantongku menjerit seketika tapi amnesia setelah masuk ke dalam. 

Beberapa bulan yang lalu, ke kebun binatang ini lagi, tempatnya sudah mengalami renovasi, bangunan barunya bikin pangling tapi ngeliat binatangnya bikin jiwa mellowku kumat. 

Entah, karena saya aja yang mikir aneh-aneh tapi dalem hati saya merasa nggak nyaman ketika mata saya bersirobok, saling tatap dengan binatang di sana. Miris. Mereka seharusnya hidup bebas lepas di habitatnya. Tapi, manusia ngehe bikin mereka terpenjara dan bak pajangan. Selepas dari sana, saya tahu persis suasana hati saya kacau balau. Ada kesedihan serta kepiluan yang saya bawa pulang
 

Cagar Alam Batang Palupuah
Tempat ini begitu berkesan buat saya. Meski hanya sempat sekali menjejakkan kaki tapi saya gak akan nolak bila diajak lagi tualang ke hutang lindung Batang Palupuah.

Berlokasi 16 km sebelah Utara kota Bukittinggi, rumah bagi banyak spesies anggrek serta bunga Raflesia Arnoldi dan Amorphophallus Titanum. Dua bunga ini merupakan spesies langka yang dilindungi. Aromanya cukup menyengat. Yah, semacam shocktherapy bagi lubang penciuman kita. 
Nah, Raflesia Arnoldi bak semacam impian yang harus terwujud, minimal selama saya hidup saya harus udah pernah liat. Tapi, gak kepikiran sama sekali, bahwa bunga Raflesia bukanlah bunga yang nemplok cantik dan dengan bebas sewaktu-waktu kita pandangi. Bunga ini unik, masa hidupnya singkat, antara 5 - 7 hari, lokasi pindah-pindah sesuka hati, trus tak lupa mengandalkan tumbuhan inang untuk bertahan hidup. 

Tanpa bantuan pemandu yang baik hati, saya nggak yakin bisa menyaksikan bunga Raflesia dengan mata kepala sendiri. Uhuy ... Meski pun kala itu bunganya belum mekar sempurna, tapi berhasil mewujudkan apa yang jadi impianmu, bawa sukacita berlimpah, kenangan yang terus hidup dan akan selalu dijaga untuk kelak saya ceritakan ulang. 

Lereng Singgalang
Fisik sudah tidak seprima dulu kala namun hastrat hati kepengen naik-naik ke puncak gunung. Untuk menyiasati itu, alangkah bijaknya, kalo mendaki Lereng Singgalang. Terletak di Pakan Sinayan, Banuhampu, Kabupaten Agam, 5 km dari kota Bukittinggi. 

Terakhir kali ke sini, rame-rame sama teman, seru sekaligus melelahkan tapi tawa riang menutupi itu semua. Berangkat dari Bukittinggi pake gocar, diturunin persis dekat Lereng Singgalang. Bentang panorama alam pagi yang masih berkabut menyambut kedatangan saya dan teman-teman. Sibuk jeprat-jepret. Segitu aja ? 
Kalau masih mau uji kekuatan, Panorama Janjang Sajuta (Jenjang Sejuta) patut dijajal. Melewati ladang penduduk, saling tegur sapa, aaah ... Sungguh tualang yang menyenangkan. Ohya, saya ke sana sebelum pembangunan Janjang Sajuta selesai. Jadi, gak sempet nyobain cuma bisa misuh-misuh setelah pembangunannya kelar. Bagus banget !!! 
Tapi, nggak bisa bebas menikmati suasana alamnya. Karena ditodong harus jeprat-jepret teman-teman, pengunjungnya rame sekali. Sepertinya, saya salah pilih waktunya. Lain kali mungkin. Suatu saat yang entah kapan. 

Ternyata, saya pecinta alam banget yah, yang hobi berpanas-panasan dan banjir keringat. Gpp kali. Berlibur sekaligus bakar kalori. Double kepuasannya. Selamat berlibur dan menikmati weekend teman-teman 😁

Eeh kelupaan, semua foto hasil jepretan sendiri, dengan kualitas yang seadanya, harap dimaklumi yaaah 

Komentar

Posting Komentar

Popular Posts

Review Buku : Love Letters for the Future You - Adi K

Identitas Buku Judul Buku : Love Letters for the Future You Penulis : Adi K Penerbit : PT Elexmedia Komputindo Tahun terbit : 2019 Tebal Buku : 192 Baca Buku di : iPusnas Menutup penghujung Februari dengan bacaan penuh cinta, seperti kebiasaanku dalam memilih bacaan, impulsif tanpa perlu repot nyari tahu latar belakang si penulis atau seperti apa review dari pembaca. Yang jelas kepengen baca saja.  Berbekal minim info tentang si penulis, saya tidak punya ekspektasi berlebih. Buku puisi eeeh bukan, ralat ini bukan buku puisi melainkan "Just a collection of notes and letters I write on my mind but I never had the chance to show it to you. Until now" begitu penjelasan Adi K 😘 Meski pun ditulis dalam bahasa Inggris tapi masih sanggup dicerna alias yang level basic seperti saya nih kelar menamatkan buku ini dan gak ada keluhan otaknya mumet.  Beberapa ungkapan cinta dari buku Love Letters for The Future You yang saya suka  You don't know me (yet), But I feel like

Review Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan

" Ada saat ketika hidup penuh penderitaan. Atau ketika semua terasa berat dan hati rasanya patah. Dan ada kalanya juga kita ingin merebahkan diri di jalanan. Tapi, kita bisa bangkit. Manusia pasti bisa bangkit" Identitas Buku  Judul Buku : Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan - Kumpulan Refleksi Diri Agar Hidup Menjadi Lebih Menyenangkan  Penulis : Teruko Kobayashi  Alih Bahasa : Faizal Desain Sampul : Suprianto Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2022 Genre : Self-Improvement Baca buku melalui iPusnas Rating 🌟🌟🌟🌟 Perhatikanlah ilustrasi covernya yang minimalis tapi begitu menenangkan saat dipandang, seolah mewakili pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Teruko Kobayashi merupakan ahli kecantikan dari Jepang yang lahir pada tahun 1935. Sepak terjangnya dalam dunia kecantikan selama lebih dari 50 tahun menginspirasinya untuk membagikan kumpulan renungan berupa 25 hal yang boleh dan tak boleh dilakukan yang kelak dapat memudahkan kita dalam menjalani hidup. Mes

Pengalaman Luluran Sambil Massage di Siti Hawa Day Spa Bukittinggi

Punya teman yang suportif itu seru, vibesnya sangat positif. Saya dan si teman yang sering kupanggil Abun punya beberapa wish list yang kepengen kita wujudkan. Pelan-pelan yang tadinya sekadar wacana berubah jadi kenyataan. Seperti kepengen jadi mahasiswa, kayaknya hidup yang monoton perlu dikasi kejutan-kejutan yang bikin kita terpacu untuk memperbaiki diri. Mungkin, buat mereka yang pasif dan tak berani bermimpi, wish list yang sering kami ucapkan hanyalah ucapan sambil lalu. Namun, jauh di lubuk hati terdalam saya selalu meng-aminkan setiap wish list itu. Salah sekian dari wish list kami adalah kepengen menikmati sensasi luluran dan massage di Siti Hawa Day Spa. Kebetulan lokasinya berdekatan dengan rumah dan tempat kerja. Perihal biaya meski harus menunggu cukup lama, finally kesampean juga dimassage dan dilulur berasa jadi princess sehari.  Foto : MizzYani  Hari itu cerah, langit super terang benderang, jam 10 pagi sesuai dengan kesepakatan, kami meluncur ke Siti Hawa Day Spa. Oiy

(Beauty) Review Scarlett C-Power Serum Solusi untuk Kulit Kusam

Usia kepala tiga membuat saya sedikit was-was terutama menyangkut permasalahan kulit seperti timbulnya garis-garis halus, flek hitam hingga kadar kelembapan kulit yang sudah mulai berkurang. Kebayang nggak tuh kadang saya berasa seberat itu berkepala tiga. Heleh … over banget ya hehe  Emang kerjaaanku nggak bisa jauh-jauh bersinggungan sama sinar UV yang kebangetan jahatnya buat kulit wajah. Jujur, saya baru beberapa tahun punya kesadaran penuh untuk concern sama skin care. Tapi, tidak ada kata terlambat buat glowing meski butuh ketelatenan dan kesabaran ekstra. Nah, dari artikel yang saya baca terkait permasalahan kulit yang saya sebutin kayak di atas itu. Salah satunya produk skincare yang disarankan adalah dengan apply serum yang ada kandungan vitamin C. Dulu pas saya masih buta soal per-skinkeran dan tetek bengeknya, saya pake serum vitamin C yang asal aja. Eeh, bukannya glowing malah berminyak dan jerawatan serta perih tiap diaplikasikan. Sejak itu, saya stop daripada

Rambut Rontok Berkurang dengan Mustika Ratu Hair Oil Cem ceman

Mustika Ratu Hair Oil cemceman Buatku 2020  tahun paling absurd, aneh,  menjengkelkan, menyulut cemas, serta hari depan mengabur. Sekadar berharap malah ketar-ketir. Virus  Corona   sekeparat itu, banyak korban berjatuhan, banyak nyawa melayang sia-sia, ekonomi pun tergerus. Termasuk aku di antara sekian juta yang ikut merasakan imbasnya. Muncul pikiran aneh yang ujung-ujungnya overthinking , mempengaruhi mood, berefek ke rambutku yang sempat mengalami kerontokan . Kalau sehelai 2 helai gak masalah, yang bikin saya panik dan hampir senewen, kerontokan rambutku sudah masuk tahap tidak wajar. Rambut rontokku menginvasi mulai dari lantai ruang tamu sampai kamar mandi. Setiap kali nyisir atau pegang rambut gak pernah gak rontok. Sesekali wajar, tapi hampir setiap waktu, kebayang gak seberapa menipisnya rambut di kepala.  Mulailah aku  Googling produk perawatan rambut rontok,dan menemukan   Mustika Ratu   Hair Oil   Cem ceman , yang banyak direkomendasikan. Terbuat dari minyak

Renungan Awal Januari

Aku ingat dengan jelas euphoria yang melingkupi perasaanku saat tahu liburan sudah di depan mata. Yang artinya, aku diberikan jeda meski tak lama dari kebisingan dan hiruk-pikuk tempatku bekerja. Jangan bayangkan kalau aku akan dengan semangat menyusun rencana-rencana seru menyambut momen liburan. Aku belum dan tak terpikir ingin traveling. Atau mengunjungi teman lama sekadar berbagi kisah.  Pexels   Satu-satunya rencana liburan yang menyenangkan menurutku melakoni hidup yang santai, tanpa huru-hara, aku bisa bangun di pagi hari dengan tenang. Tanpa perlu memikirkan apakah aku sudah bangun tepat waktu ? Aku dilingkupi perasaan yang cukup damai. Aku menyesap kopi hitam hangat dengan tanpa ketergesa-gesaan. Setiap sesapan kopi kuhirup tanpa ambil pusing dengan apa yang mungkin akan terjadi dalam hidup.  Tampak tidak antusias dan ambisius. Sepertinya begitulah caraku bertahan dan tetap punya pandangan tidak sinis pada hidup. Karena, biasanya, aku susah mengendalikan pikiran un