Langsung ke konten utama

7 Hal yang Paling Membuatku Bahagia

Hal yang membuatku bahagia

Apa hal yang paling membuatku bahagia ? Tak butuh waktu lama, saya bakal segera menjawab "serumah bareng Papa. Eits,  tunggu sebentar. Tantangan menulis BPN Ramadan 2021 mau jawaban lebih. Tak cukup satu. Wuihh ....saya perlu mikir serius, apa  7 hal yang paling membuatku bahagia ? Hmmm 

Definisi bahagiaku dan bahagiamu boleh jadi tidak sama. Dan itu gak apa-apa. Ada yang bisa bahagia dengan hal-hal remeh namun berkesan. Atau yang baru merasakan bahagia kalau sudah jalan-jalan keliling dunia. Sah-sah saja kok.

Saya pun ambil jeda sejenak, di antara dingin shubuh yang menggigit, ternyata saya menyadari ada 7 hal yang membuatku bahagia. 

1. Serumah bareng Papa
Setelah sempat hidup terpisah selama beberapa tahun, sedikit demi sedikit, saya berhasil mengumpulkan uang untuk bayar kontrakan. Terkadang, yang dibutuhkan kesabaran dan rasa percaya penuh pada skenario indah yang diciptakan Tuhan. Saya ingat, tahun-tahun yang sudah lewat, tahun-tahun yang berat, yah tapi pada akhirnya, Tuhan mengabulkan permohonan saya. Usia merupakan misteri Sang Maha. Karena itu, sangat melegakan rasanya beban batin saya berkurang. Pada usia tuanya, saya masih diberikan kesempatan menghabiskan waktu bersama Papa. Menjaganya. Melindunginya. Berbakti kepada beliau. Hal pertama yang paling membuatku bahagia. 

2. Mengikuti tantangan menulis Blogger Perempuan 
Saya cukup sering menantang diri sendiri, terutama dalam hal menulis. Dengan kemampuan menulis yang jauh dari kata sempurna, yang saya punya adalah keinginan untuk mau mencoba namun masalahnya saya bukan orang yang konsisten. Itulah yang membuat saya berhenti di tengah jalan. Saya rasa saya masih punya Pe-Er besar yang harus ditemukan solusinya. 
Meskipun, saya masih harus menyusul ketinggalan satu dua tema, tapi ajaibnya hal itu tidak buat saya gentar. Alih-alih terbebani dan putus asa, mengikuti tantangan menulis BPN bisa jadi ajang pembuktian diri bahwa saya bisa kok konsisten. Bersenang-senang sekaligus melatih diri, bahagianya pun berlipat-lipat. 

3. Mengenal kata cukup
Buat apa coba terus-terusan berlari, sementara kamu dapat menghirup napas leluasa hanya dengan berjalan kaki. Maksudnya, saya tak mau lagi dipenjara oleh keinginan yang tiada habisnya. Bukan tak berkeinginan. Melainkan mengurangi daftar keinginan yang ujung-ujungnya dapat menggerus kedamaian hati. Hidup damai bawa dampak positif bagi tubuh serta pikiran. Mengenal kata cukup. Berani berkata cukup. Nggak silau melihat pencapaian orang lain. Nggak insecure dengan standar bahagia versi orang lain. Cukup membuatku merasakan bahagia. Cukup membuatku sadar bahwa Tuhan sudah memberikan porsi yang pas. 

4. Mendengarkan dengan tulus 
Dunia sudah terlalu ramai, sosial media pun riuh dengan keluhan demi keluhan. Kita sibuk dengan kisah sendiri. Lupa menyadari dua kuping yang kita miliki sepatutnya digunakan untuk mendengarkan dengan tulus. Dipercayakan kisah tersendu seorang teman merupakan hal yang membuatku bahagia. Meski pun tak sepenuhnya menyelesaikan masalah yang dihadapi. Setidaknya , dua kuping yang saya miliki, bersedia menampung curahan hati. 

5. Memiliki waktu kontemplasi
Saya senang merenung, biasanya tak selalu harus di pojok kamar. Di atas kendaraan umum, berjalan kaki di pagi hari atau di mana pun saya memilih hening, diam, sambil terus merenung, berkontemplasi. Mengamati sekitar. Setidaknya, itu bawa ketenangan, dan rasa bahagia meresap dalam diri. 

6. Jujur terhadap diri sendiri
Dengan jujur terhadap diri sendiri, saya terlepas dari jeratan cemas, saya tidak perlu memusingkan apa kata orang lain. Karena, saya sepenuhnya menyadari apa yang saya inginkan dan apa yang paling dibutuhkan. Tak mengapa tak seirama, nada pun beragam bunyinya, kenapa harus mati-matian tampak seragam ? Jangan mati-matian memastikan kebahagian orang lain melebihi kebahagian sendiri. Isi dulu gelasmu kemudian baru kau bisa menuang bahagia untuk orang lain. Kau harus merasa puas serta bahagia sebelum siap menularkan pendar-pendar bahagia bagi sekitar. Jujur sama diri sendiri Yuuuk 

7. Melihat setiap masalah yang datang dengan berbagai perspektif dan berhenti play victim
Tuhan memberikan masalah serta cobaan sesuai porsi kesanggupan umatnya. Namun, sungguh tak elok, melontarkan kata-kata yang menyakitkan bagi mereka yang akhirnya memilih jalan lain. Jalan yang boleh jadi menuai komentar-komentar negatif. 
Sayangnya, sejak kecil, kita tidak diajari kemampuan untuk menderita. Kita benci perasaan putus asa, kita sakit hati kala diremehkan, kita marah tak diberi kemudahan mewujudkan cita-cita. Pada akhirnya, kita merasa semesta berkonspirasi menyakiti kita. Kita mulai playing victim, merasa dunia demikian kejam. Padahal, dengan percaya pada proses serta memperluas sudut pandang, kita bakal melihat semua kemalangan yang menimpa kita merupakan cara Tuhan membuat kita jadi pribadi Hebat. Yang kuat. Yang Tahan Banting. Yang Bijaksana memaknai hidup. 
Saya bersyukur, dengan semua masa-masa sulit yang pernah terlewati, itu merupakan amunisi untuk terus kuat melangkah. Pengalaman itu membuat saya tak lagi hidup dalam cangkang, sempit pikiran, atau bermental playing victim. Pasti masih ada skenario lain yang Tuhan inginkan dari saya. 
Tentu kita punya perjuangan masing-masing yang harus kita menangkan. Apa pun itu semua diberi kekuatan hati untuk sabar dengan semua prosesnya. Atau, kalau pun tidak, minimal, kita bisa menaruh empati, dengan tidak ringan melontarkan tudingan negatif. Apa yang kita pikir biasa boleh jadi luar biasa berat bagi orang lain. Berhentilah menyamakan takaranmu dengan takaran orang lain. 

Nah, teman-teman itulah 7 hal yang paling membuatku bahagia. Mungkin tampak biasa namun bagiku tidak, 7 hal di atas membawa dampak yang signifikan. 

Kalau kamu sendiri bagaimana ? Share dong hal-hal apa saja yang membuatmu paling bahagia ... 

Komentar

Popular Posts

Rambut Rontok Berkurang dengan Mustika Ratu Hair Oil Cem ceman

Mustika Ratu Hair Oil cemceman Buatku 2020  tahun paling absurd, aneh,  menjengkelkan, menyulut cemas, serta hari depan mengabur. Sekadar berharap malah ketar-ketir. Virus  Corona   sekeparat itu, banyak korban berjatuhan, banyak nyawa melayang sia-sia, ekonomi pun tergerus. Termasuk aku di antara sekian juta yang ikut merasakan imbasnya. Muncul pikiran aneh yang ujung-ujungnya overthinking , mempengaruhi mood, berefek ke rambutku yang sempat mengalami kerontokan . Kalau sehelai 2 helai gak masalah, yang bikin saya panik dan hampir senewen, kerontokan rambutku sudah masuk tahap tidak wajar. Rambut rontokku menginvasi mulai dari lantai ruang tamu sampai kamar mandi. Setiap kali nyisir atau pegang rambut gak pernah gak rontok. Sesekali wajar, tapi hampir setiap waktu, kebayang gak seberapa menipisnya rambut di kepala.  Mulailah aku  Googling produk perawatan rambut rontok,dan menemukan   Mustika Ratu   Hair Oil   Cem ceman , yang banyak direkomendasikan. Terbuat dari minyak

Renungan Awal Januari

Aku ingat dengan jelas euphoria yang melingkupi perasaanku saat tahu liburan sudah di depan mata. Yang artinya, aku diberikan jeda meski tak lama dari kebisingan dan hiruk-pikuk tempatku bekerja. Jangan bayangkan kalau aku akan dengan semangat menyusun rencana-rencana seru menyambut momen liburan. Aku belum dan tak terpikir ingin traveling. Atau mengunjungi teman lama sekadar berbagi kisah.  Pexels   Satu-satunya rencana liburan yang menyenangkan menurutku melakoni hidup yang santai, tanpa huru-hara, aku bisa bangun di pagi hari dengan tenang. Tanpa perlu memikirkan apakah aku sudah bangun tepat waktu ? Aku dilingkupi perasaan yang cukup damai. Aku menyesap kopi hitam hangat dengan tanpa ketergesa-gesaan. Setiap sesapan kopi kuhirup tanpa ambil pusing dengan apa yang mungkin akan terjadi dalam hidup.  Tampak tidak antusias dan ambisius. Sepertinya begitulah caraku bertahan dan tetap punya pandangan tidak sinis pada hidup. Karena, biasanya, aku susah mengendalikan pikiran un

Keseruan Wardah Days Out Goes to Bukittinggi

Saya cukup sering dapat pertanyaan, kenapa masih betah bertahan dengan pekerjaan yang sama? Apa tidak bosan dan jenuh? Nggak ,karena kerjaannya dibayar. Meskipun, nominalnya tak berlimpah, tapi cukup untuk hidup. Bisa nabung dikit-dikit. Bisa self reward dengan beli buku tiap bulan dan makan enak sekali sebulan. Termasuk ikut event seru yang diadain sama Wardah Beauty Padang. Nikmat Tuhan mana lagi yang hendak hamba dustakan ?? Hehe  Lagi bosan dan pengen have fun eeh tanpa sengaja saya nemu info event Wardah Days Out Goes to Bukittinggi di Instagram Tanggal Merah Coffee & Eatery. Challenge-nya menarik seperti touch up with bestie, healing wall, remember me dan fun clay workshop. Untuk ikutan, perlu registrasi dan ada dua pilihan mau HTM-nya 45K atau 25K.  Foto: Instagram Tanggal Merah Kalau saya milih yang HTM 45K. Lumayan dapat free Coffee dari Tanggal Merah Coffee & Eatery, produk Wardah worth to 105k (Wardah colorfit cream blush, Wardah lightening fr

Pergi Baralek with Receh Squad

Saya bersyukur program sekolah 5 hari di kota Bukittinggi masih dilanjutkan. Walau pun, harus berangkat pagi pulang kerja kesorean pake banget, dan pasti lelahnya double kill. Tapi, rapopo, yang penting Sabtu nggak masuk kerja. Bisa jeda sejenak. Horeee ...  Pergi Baralek with Receh Squad  Apakah semua introvert paling males diajak hangout atau minimal ketemuan bentar saat weekend ? Atau karena sudah lelah berjibaku dengan kerjaan yang sangat menguras mental dan energi, kita jadi milih diem dan gak kepengen kemana-mana. Atau direcokin.  Sabtu ini, saya tak dapat sepenuhnya terlepas dari bersinggungan dengan manusia. Hadeuuuh .... Hamba lelah ... Mau diam saja di rumah ( teriak dalam hati)  Jadwal Sabtu ini sebagai makhluk sosial bakal pergi Baralek a.k.a kondangan. Ada teman yang gak dekat-dekat banget tapi yang namanya tuntutan sebagai makhluk sosial, mau tidak mau hamba mengalah. Itu pun karena perginya bareng Receh Squad.  Minus Putri, yang tidak tahu kenapa, berhalangan

Review Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar - Tere Liye

Hampir 6 tahun lamanya, saya memutuskan berhenti membaca buku-buku karya Tere Liye . Bukan karena karyanya jelek. Melainkan, saya ingin eksplorasi karya penulis lain. Rasanya, hidup terlalu singkat, bila hanya dihabiskan membaca satu karya penulis saja. Mulailah saya bertualang dan mengoleksi berbagai buku yang menarik perhatian dan memperkaya wawasan dan sudut pandang.  Hingga suatu hari, terbitlah novel karya Tere Liye yang berjudul Teruslah Bodoh Jangan Pintar. Novel yang rilis tanggal 1 Februari 2024 bertepatan dengan suasana menjelang pemilu.  Jujur, saya sama sekali belum tertarik untuk membeli. Sekadar saya lirik di akun IG Tere Liye. Sampai saya ke-trigger oleh twit dari Ernest Prakasa yang memposting novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar karya Tere Liye. Kaget dan nggak nyangka ! Ernest Prakasa baca novel Tere Liye !!!! Review-nya ini novel yang sungguh berani. Terlalu berani. Salut .  Saya pun penasaran. Apakah novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar akan sekeren novel Ne

Buku Filosofi Teras, Mental Tangguh Menghadapi Dinamika Hidup

Apa kabar ? Masihkah semangatmu nyala? Atau terendap dalam kubangan emosi negatif ? Kenalan yuk sama buku filosofi teras , siapa tahu dengan membaca buku ini bisa mengubah persepsimu tentang musibah yang kamu alami serta emosi negatif yang belum mampu dikendalikan seperti rasa cemas, khawatir hingga depresi.  Judul Buku : Filosofi Teras Penulis : Henry Manampiring Penerbit : Kompas  Terbit : Tahun 2018 Jumlah: 344 halaman Rating 🌟🌟🌟🌟 Baca melalui iPusnas Ternyata, sumber itu semua letaknya di pikiran kita. Kebiasaan kita yang suka mendramatisir kesedihan dan berlarut-larut di di dalamnya, memicu emosi negatif, yang bikin hidup tidak tenang. Kita senantiasa dirong-rong oleh kekhawatiran yang kita ciptakan sendiri. Padahal, belum tentu terbukti juga, kan ? Some things are up to us, some things are not up to us - Epictetus Karena itu, melalui buku  Filosofi Teras, Om Piring sapaan akrab penulis, menganjurkan kita harus mencoba belajar mengendalikan pikiran melalui dikotomi