Pada blogpost sebelumnya, saya cerita sedikit kenapa bisa kecebur bikin blog ? Iya, murni iseng, gak mikir macem-macem, blog pun terkesan ada dan tiada, persis mati suri. Hingga pada akhirnya, Coronces menyerang tanpa ampun, situasi tenang adem ayem berubah seketika, saya pun mulai melirik blog lama. Dan menulis blog sampai sekarang.
Saya menyadari satu hal, bahwa sepertinya Tuhan menuntun saya untuk kembali membuka blog lama. Seketika, saya dibuat terkesima dengan tulisan sendiri. Itu beneran saya yang nulis, kesambet di mana sih ? Kok bisa merangkai kata sedemikian menyentuh ? Hehe mulai narsis. Gak papa yah. Sesekali kok. janji hahahah
Sempat diliputi ragu, akankah saya sanggup menulis lagi setelah lama tidak rutin menulis. Tulisan saya gak sebagus blogger lain, emang ada yang mau baca ? Tapi, kalo minderan terus yaa kapan bergeraknya? Sembari mengucap bismillah, saya mulai menulis dan ajaibnya, keraguan itu lenyap.
Menulis membuat saya lebur bersama waktu, melupa pada kekecewaan, nestapa, sakit hati, dan kegelisahan. Menulis seakan menjelma obat penawar bagi semua emosi negatif yang terendap sejak Coronces.
Dari situ, saya mulai mencari tahu seluk beluk dunia blogger, gabung di komunitas. Wah, seru banget yah. Sesama blogger saling menyemangati, gak pelit bagi ilmu, saya jadi termotivasi untuk menulis di blog. Meski sempat sedih karena blog saya lajunya selambat siput. Tulisan inspiratif dari blogger lain yang sempat saya baca seakan menyemangati, untuk terus menulis dengan konsisten, buktiin diri dulu, nggak usah mikir kejauhan, ntar malah gak nulis apa pun di blog.
Tanpa menulis di blog, saya gak yakin akan baik-baik saja melewati tahun kemaren. Itulah salah satu alasan kenapa hingga sekarang blog MizzYani masih kepake.
Punya blog itu seperti menemukan rumah, tempat saya leluasa mengeluarkan isi hati, membagikan hal-hal yang saya sukai yang belum tentu saya dapati dengan teman-teman di dunia nyata. Bukan berarti gak menghargai pertemanan di dunia nyata loh. Namun, menyenangkan sekali rasanya menemukan teman diskusi yang sefrekuensi serta memiliki minat sama.
Ada saat di mana saya seakan menjauh, bukan melupa, tak jua abai. Hati ini entah kenapa akan dan selalu menuju blog ini, mengingatku untuk berkisah, merangkai kata demi kata. Selayaknya dekapan hangat penuh ketulusan setiap kali saya mulai menulis di blog.
wah keren mba yani, dikarenakan coronces akhirnya tergeraknhatinya menyapa blog lama dan mulai menghidupkannya lagi. Semangat untuk tidak minderan patut kucontoh nih sebab diriku jujur saja masih sering minderan hiks..hiks
BalasHapustapi memang kalau pas lagi dalam keadaan mellow banget nulis blog ntah kenapa justru malah pas lancar lancarnya wkwkwkkwk
Makasih mbaa Nita ... Iya nih, kayaknya kita mesti belajar pede yah, terus menulis dan menulis, moga-moga ketiban cuan kelak.
HapusTiap kali mellow saya suka sok nulis puitis gitu Mbaa hahah ... Kenapa bisa gitu yaa ... Lancar tanpa hambatan hehe
Semangat ya mbak semoga tetap konsisten menulis, tulisan mbak bagus bagus loh
BalasHapusHai Mbak Ami ...
HapusMakasih mbak udah berkunjung semoga betah yah. Salam kenal 😁
Mantap kak semangat terus
BalasHapusOwkay makasih 😁
Hapus