Langsung ke konten utama

Monetize Blog VS Santuy Blog

BPN Ramadan 2022
Foto : Pixabay 

Saat pertama kali bikin blog, nggak kepikiran sama sekali untuk monetasi blog. Apa itu monetasi blog ? Apa bakal menentukan sepak terjang saya sebagai blogger ? Setelah, aktif nge-blog, saya rajin mengumpulkan informasi seputar blogging. Sampai akhirnya, monetasi blog bukan lagi istilah asing. Sekarang, pertanyaannya, sebagai seorang yang ngakunya blogger, mau monetasi blog atau santuy blog ? 

Siapa coba yang tidak terkesan saat melihat pencapaian blogger lain yang sukses mendulang rupiah dari nge-blog ? Belum lagi penghasilannya bisa berjuta-juta. Nah, blogger yang menghasilkan uang dari nge-blog sudah pasti blognya sudah dimonetasi. Selain harus punya disiplin tinggi, dibutuhkan effort lebih. Beda banget sama santuy blog. Seperti namanya santuy, nge-blognya juga santuy, nggak ada pemasukan dari blog santuy. Pokoknya, yang penting menulis dengan asyik. Tanpa beban. Cocok sekali dengan orang kayak saya. 

Bisa ketebak dong ya blogger seperti apakah saya ? Yup, santuy blog. Saya anaknya tidak terlalu nyaman dengan tekanan atau segala macam target yang harus dipenuhi. Santuy aja. Rejeki nggak akan ketukar juga. Ingat tujuan Nge-blog untuk apa ? Kepengin punya wadah bersenang-senang dalam menulis kan ? 

Namun, bukan berarti, sebagai blogger yang santuy, saya berhenti belajar tentang blogging. Masih terus mencoba memahami bagaimana itu konten yang SEO Friendly supaya nantinya konten di blog saya nangkring di google search. Masih menimbang-nimbang beli domain atau hosting sambil memantapkan dan meneguhkan hati yang gampang kedistraksi ini. 

Ohya, saya dulu pernah pasang Google Adsense untuk blog ini, tapi berhubung gaptek ya nggak tahu gimana kelanjutannya. 

Sampai sekarang, sebagai yang ngakunya blogger dengan segala keterbatasan dan ketidaksempurnaan saya memilih terus nge-blog. Just do it. Persisten. Nge-blog tanpa beban. Sungguh, blog santuy saya banget.

Bagaimana dengan temans, mau monetize blog atau santuy blog ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar - Tere Liye

Hampir 6 tahun lamanya, saya memutuskan berhenti membaca buku-buku karya Tere Liye . Bukan karena karyanya jelek. Melainkan, saya ingin eksplorasi karya penulis lain. Rasanya, hidup terlalu singkat, bila hanya dihabiskan membaca satu karya penulis saja. Mulailah saya bertualang dan mengoleksi berbagai buku yang menarik perhatian dan memperkaya wawasan dan sudut pandang.  Hingga suatu hari, terbitlah novel karya Tere Liye yang berjudul Teruslah Bodoh Jangan Pintar. Novel yang rilis tanggal 1 Februari 2024 bertepatan dengan suasana menjelang pemilu.  Jujur, saya sama sekali belum tertarik untuk membeli. Sekadar saya lirik di akun IG Tere Liye. Sampai saya ke-trigger oleh twit dari Ernest Prakasa yang memposting novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar karya Tere Liye. Kaget dan nggak nyangka ! Ernest Prakasa baca novel Tere Liye !!!! Review-nya ini novel yang sungguh berani. Terlalu berani. Salut .  Saya pun penasaran. Apakah novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar akan se...

Review Buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim

[ Review Buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim ] Buku merupakan tempat pelarian ternyaman yang saya pilih. Setiap kali lelah dengan ekspektasi yang seringnya ketinggian, cemas sama masa depan, khawatir dengan opini orang lain atau kesal dan kecewa ketemu orang-orang yang bikin emosi. Ajaibnya, dengan buku kayak punya teman cerita, teman diskusi yang asyik dan nyambung. Boro-boro di dunia nyata, susah ketemunya. Hehe  Sama halnya, saat saya baca Buku The Things You Can See Only When You Slow Down ini, berisi pesan-pesan singkat seperti kutipan bijak dan essai sederhana namun bermakna. Saking sukanya, buku ini sudah berkali-kali saya baca ulang. Tapi, baru kali ini, saya sempat mereview buku yang terjual  lebih dari 3 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.  Buku ini mengulas segala aspek kehidupan sehingga wajar kamu pun bakal merasa relate dengan 8 Bab yang dijabarkan yakni Bab 1 : Istirahat, Bab 2 : Keber...

Buku Filosofi Teras, Mental Tangguh Menghadapi Dinamika Hidup

Apa kabar ? Masihkah semangatmu nyala? Atau terendap dalam kubangan emosi negatif ? Kenalan yuk sama buku filosofi teras , siapa tahu dengan membaca buku ini bisa mengubah persepsimu tentang musibah yang kamu alami serta emosi negatif yang belum mampu dikendalikan seperti rasa cemas, khawatir hingga depresi.  Judul Buku : Filosofi Teras Penulis : Henry Manampiring Penerbit : Kompas  Terbit : Tahun 2018 Jumlah: 344 halaman Rating 🌟🌟🌟🌟 Baca melalui iPusnas Ternyata, sumber itu semua letaknya di pikiran kita. Kebiasaan kita yang suka mendramatisir kesedihan dan berlarut-larut di di dalamnya, memicu emosi negatif, yang bikin hidup tidak tenang. Kita senantiasa dirong-rong oleh kekhawatiran yang kita ciptakan sendiri. Padahal, belum tentu terbukti juga, kan ? Some things are up to us, some things are not up to us - Epictetus Karena itu, melalui buku  Filosofi Teras, Om Piring sapaan akrab penulis, menganjurkan kita harus mencoba belajar mengendalikan pikiran me...