Langsung ke konten utama

Tempat Ngabuburit Asik

Foto : Pixabay
 
Faktor usia enggak bisa bohong ya ... Rasanya makin ke sini saya paling betah di rumah. Kalo tidak karena tuntutan pekerjaan atau hal-hal yang bersifat urgent, rumah tetap pilihan teratas. Begitu pun untuk Ramadan tahun ini. Pasti kamu bertanya-tanya, apa tidak bosan menjelang waktu berbuka tiba malah di rumah saja ? Ya gak gitu juga sih tapi baiklah mari saya jelaskan. Siapa tau berkenan kan ? Haha 

Tempat Ngabuburit asik menurutku ya dirumah saja, meski rumahku tidak luas, hanya terdapat tiga ruangan. Namun, setiap ruangan jadi faktor kenyamananku selama di rumah.

1. Kamar Tidur 
Ngabuburit di kamar itu asik sekali loh. Saya paling betah di kamar, malah kalo gak inget harus belanja keperluan dapur atau berangkat kerja rasanya mau di kamar saja. (Ya deh makhluk gua ). Di kamar saya biasa baca buku fisik atau e-book lewat aplikasi iPusnas, nge-blog, atau menonton drama Korea ( yang ini sudah dipastikan  gak berbau romance. Kan puasa 😁)

2.Ruang Tamu
Terkadang, sambil menunggu adzan Maghrib, saya dan Papa bercengkrama sambil menonton tv, bisa nonton berita atau malah sinetron. Tapi, yang bikin gemes Papa suka gonta-ganti channel. Asiknya di sini nih menurutku. Berhubung sibuk kerja, ngabuburit sambil nonton tv sama Papa adalah momen Ramdan yang bakal terus dijaga. 

3. Dapur 
Jangan beranggapan saya sangat menikmati aktivitas masak memasak. Kalo bisa beli ya beli aja. Lebih praktis. Namun, saat mood masak saya muncul, dapur menjelma menjadi tempat ngabuburit asik. Saya bisa lupa waktu saking fokusnya menyiapkan masakan untuk berbuka atau sahur. 

Segitu penjelasannya kenapa rumah jadi tempat ngabuburit asik buat saya. Temans sepemikiran dengan sayakah atau punya opini lain? Yuk share di kolom komentar, kita cerita-cerita 😁

Baca Juga : 

Komentar

InfoQu mengatakan…
Kasur tetap tempat terbaik 🤣
MizzYani mengatakan…
Yoiii ... Ternyamanlah pokoknya 😁

Postingan populer dari blog ini

Review Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar - Tere Liye

Hampir 6 tahun lamanya, saya memutuskan berhenti membaca buku-buku karya Tere Liye . Bukan karena karyanya jelek. Melainkan, saya ingin eksplorasi karya penulis lain. Rasanya, hidup terlalu singkat, bila hanya dihabiskan membaca satu karya penulis saja. Mulailah saya bertualang dan mengoleksi berbagai buku yang menarik perhatian dan memperkaya wawasan dan sudut pandang.  Hingga suatu hari, terbitlah novel karya Tere Liye yang berjudul Teruslah Bodoh Jangan Pintar. Novel yang rilis tanggal 1 Februari 2024 bertepatan dengan suasana menjelang pemilu.  Jujur, saya sama sekali belum tertarik untuk membeli. Sekadar saya lirik di akun IG Tere Liye. Sampai saya ke-trigger oleh twit dari Ernest Prakasa yang memposting novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar karya Tere Liye. Kaget dan nggak nyangka ! Ernest Prakasa baca novel Tere Liye !!!! Review-nya ini novel yang sungguh berani. Terlalu berani. Salut .  Saya pun penasaran. Apakah novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar akan se...

Review Buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim

[ Review Buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim ] Buku merupakan tempat pelarian ternyaman yang saya pilih. Setiap kali lelah dengan ekspektasi yang seringnya ketinggian, cemas sama masa depan, khawatir dengan opini orang lain atau kesal dan kecewa ketemu orang-orang yang bikin emosi. Ajaibnya, dengan buku kayak punya teman cerita, teman diskusi yang asyik dan nyambung. Boro-boro di dunia nyata, susah ketemunya. Hehe  Sama halnya, saat saya baca Buku The Things You Can See Only When You Slow Down ini, berisi pesan-pesan singkat seperti kutipan bijak dan essai sederhana namun bermakna. Saking sukanya, buku ini sudah berkali-kali saya baca ulang. Tapi, baru kali ini, saya sempat mereview buku yang terjual  lebih dari 3 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.  Buku ini mengulas segala aspek kehidupan sehingga wajar kamu pun bakal merasa relate dengan 8 Bab yang dijabarkan yakni Bab 1 : Istirahat, Bab 2 : Keber...

Buku Filosofi Teras, Mental Tangguh Menghadapi Dinamika Hidup

Apa kabar ? Masihkah semangatmu nyala? Atau terendap dalam kubangan emosi negatif ? Kenalan yuk sama buku filosofi teras , siapa tahu dengan membaca buku ini bisa mengubah persepsimu tentang musibah yang kamu alami serta emosi negatif yang belum mampu dikendalikan seperti rasa cemas, khawatir hingga depresi.  Judul Buku : Filosofi Teras Penulis : Henry Manampiring Penerbit : Kompas  Terbit : Tahun 2018 Jumlah: 344 halaman Rating 🌟🌟🌟🌟 Baca melalui iPusnas Ternyata, sumber itu semua letaknya di pikiran kita. Kebiasaan kita yang suka mendramatisir kesedihan dan berlarut-larut di di dalamnya, memicu emosi negatif, yang bikin hidup tidak tenang. Kita senantiasa dirong-rong oleh kekhawatiran yang kita ciptakan sendiri. Padahal, belum tentu terbukti juga, kan ? Some things are up to us, some things are not up to us - Epictetus Karena itu, melalui buku  Filosofi Teras, Om Piring sapaan akrab penulis, menganjurkan kita harus mencoba belajar mengendalikan pikiran me...